SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menggelar pemusnahan 34.328 obat kedaluwarsa dan tak layak pakai, Jumat 1 November 2024.
Ribuan obat yang diamankan itu merupakan hasil pengumpulan program Ayo Buang Sampah Obat (ABSO) sepanjang tahun ini.
Kepala BBPOM Semarang, Lintang Purba Jaya menuturkan semua obat yang dikumpulkan itu sudah kedaluwarsa.
"Yang dimusnahkan ada 34.300 item, yang sudah kita kumpulkan dan semuanya adalah kedaluwarsa dan sudah tidak layak digunakan serta sisa dari rumah sakit ataupun sisa dari pasien dan masyarakat," ungkapnya saat memberikan keterangan pers terkait kegiatan pemusnahan obat tersebut di Kantor BBPOM Semarang.
Baca Juga: 9 Tips Bepergian Jarak Jauh Menggunakan Motor, setelah Tahu Touring Jadi Aman dan Nyaman
Adapun jenis obat yang paling banyak dimusnahkan adalah obat saluran pencernaan, antihipertensi, antibiotik, antidiabetes, antitusif, analgesik, dan tetes mata.
Lebih lanjut Lingga mengungkapkan, 34 ribu obat tersebut diserahkah oleh 129 sarana kefarmasian di Jateng.
"Sarana kefarmasian tersebut terdiri dari 121 apotek, tiga klinik, tiga puskesmas, dan dua rumah sakit," sambungnya.
Kemudian selain 129 sarana kefarmasian, sebanyak 1.450 warga turut menyerahkan obat kedaluwarsa atau tak layak konsumsi yang mereka miliki.
Maka, lanjut Lingga, penyerahan obat kedaluwarsa dan tak layak konsumsi oleh sarana kefarmasian dan masyarakat merupakan implementasi dari program ABSO.
Untuk, program ABSO sudah dilaksanakan sejak 2017.
Program ini merupakan langkah strategis dalam mendukung Gerakan Waspada Obat Ilegal dan menjadi bagian tak terpisahkan dari Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat dari sisi pencegahan.
Sejak ABSO dilaksanakan pada 2017, penghimpunan jumlah obat kedaluwarsa dan tak layak konsumsi terbanyak yang dilakukan oleh BBPOM Semarang adalah tahun ini.