"Di Semarang Barat kita lakukan pemeriksaan terhadap 12 anak-anak yang terlibat, empat diantaranya tersangka," ujarnya.
Di sisi lain, petugas keamanan di Perumahan Paramount menampik bahwa mereka melihat tawuran pada Minggu 24 November 2024.
Namun jika kejadiannya tidak persis di depan perumahan, dia tidak bisa memastikan memang terjadi atau tidak.
"Kalau malam minggu tawuran nggak ada, adanya yang mau riding. Tapi kalau ke arah pojok tanggul nggak tahu ya," ujar petugas yang enggan disebutkan namanya itu.
Baca Juga: LBH Petir Minta Polrestabes Terbuka Soal Penembakan Siswa SMK 4 Semarang
Sementara dari pihak SMKN 4 Semarang belum bisa memastikan soal kebenaran informasi termasuk soal G ditembak saat tawuran.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini mengatakan GRO dan dua siswanya yang salah satunya terluka dan dirawat di rumah sakit merupakan anggota Paskibra dan selama ini belum pernah ada catatan terlibat tawuran.
Namun ia sendiri tidak bisa mengawasi sepenuhnya karena kejadian ada di luar sekolah.
"Kebetulan mereka anak terpilih, karena kebetulan mengikuti ekstra paskibra, itu pilihan. Tiga anak itu nggak pernah (tercatat terlibat) tawuran," terang Agus.