IPW Tanggapi Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang, Sudah Sesuai SOP

photo author
- Selasa, 26 November 2024 | 13:25 WIB
Polisi saat melakukan olah TKP kasus penembakan siswa SMK di Semarang oleh polisi. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Polisi saat melakukan olah TKP kasus penembakan siswa SMK di Semarang oleh polisi. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Indonesia Police Watch (IPW) menanggapi kasus pelajar SMK Semarang yang tewas ditembak oleh polisi, Minggu 24 November 2024 dini hari.

Kasus tewasnya siswa SMK di Semarang yang diduga ditembak oleh polisi itu awalnya ramai di sosial media Facebook pada Minggu 24 November 2024.

Adapun siswa SMK di Semarang yang tewas itu ternyata anggota Paskibra SMK 4 Semarang berinisial GRO (17).

Baca Juga: Kronologi Lengkap Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi Versi Kapolrestabes Semarang

GRO adalah siswa kelas XI Teknik Mesin 2, meninggal dunia Minggu 24 November 2024. Korban sempat dirawat beberapa jam di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi Semarang.

Ketua IPW Pusat, Sugeng Teguh Santoso, menyampaikan terkait terjadinya penembakan yang mengakibatkan seorang pelajar di Semarang meninggal dunia.

IPW mendapat informasi bahwa korban yang meninggal dunia tersebut adalah bagian dari dua kelompok geng motor atau kreak, geng seroja dengan geng gang pojok yang terlibat tawuran di depan Alfamart.

Dari informasi yang dia dapat, anggota polisi yang kemudian datang ke lokasi atau lewat di sana ketika akan melerai, diserang oleh geng motor tersebut dan melepaskan tembakan.

Baca Juga: Instagram Ade Bhakti Digeruduk Netizen Soroti Kasus Siswa SMK Tewas Ditembak Oknum Polisi

"Oleh karena itu, IPW dalam hal ini kita melihat proses penyidikan karena informasinya ada anggota dua kelompok tersebut yang telah diamankan dan telah ditetapkan sebagai tersangka," paparnya, Selasa 26 November 2024.

Sugeng lalu mengomentari dari sisi penembakan yang dilakukan oleh anggota polisi.

Menurutnya apabila dari kelompok tersebut memang membawa senjata, senjata tajam yang digunakan untuk menyerang dan membahayakan nyawa orang lain atau nyawa petugas, menurut SOP memang bisa dilakukan penembakan supaya tidak timbul korban dalam keadaan mendesak.

"Saya lihat tembakannya mengarah ke pinggang, mungkin tadinya adalah upaya untuk melumpuhkan kaki. Tapi karena memang kondisi lapangan mungkin meleset," ungkapnya.

Kemudian kata Sugeng, ada satu juga peserta dari tawuran tersebut tertembak di tangan. Jadi, memang arah tembakan bukan arah yang tujuannya untuk mematikan. Tetapi berusaha melumpuhkan, tetapi karena kondisi lapangan.

Meski demikian, dia menyerahkan kasus ini kepada penyelidikan oleh pihak Polrestabes Semarang.

Baca Juga: Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi Dibilang Terlibat Tawuran, Satpam Perumahan Bantah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahma Rizky Wardani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X