SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Memaknai semangat 100 tahun Gereja Jago Ambarawa, Panitia 100th Gereja Jago menggelar aksi Tebar Benih Ikan Wader Ijo di Rawa Pening, Minggu 8 Desember 2024.
Acara ini tebar benih ikan ini bertujuan untuk melestarikan ekosistem perairan serta menginternalisasi semangat ensiklik Laudato Si karya Paus Fransiskus yang menyerukan kepedulian terhadap bumi sebagai rumah bersama.
Dipimpin oleh ketua pelaksana Seniwati, kegiatan ini dimulai dengan acara pembukaan di Pendopo Kampung Rawa.
Acara tersebut dihadiri oleh siswa-siswa sekolah dasar, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Semarang, serta masyarakat sekitar.
Baca Juga: MyRepublic Tambah Area Baru di Indonesia, 3 Wilayah di Jateng Jadi Sasaran
Seniwati, ketua pelaksana acara menyampaikan, para peserta menaiki perahu nelayan menuju tengah Rawa Pening untuk melakukan penebaran benih ikan Wader Ijo secara simbolis.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga ekosistem perairan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Selasa 10 Desember 2024.
Penebaran benih ikan ini tidak hanya berdampak pada kelestarian Rawa Pening, tetapi juga menjadi edukasi bagi generasi muda tentang peran manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Acara ini juga menjadi wujud nyata dari pesan ensiklik Laudato Si, yang berarti "Terpujilah Allah" dalam bahasa Latin.
Ensiklik yang dirilis oleh Paus Fransiskus ini berisi ajakan untuk menjaga bumi sebagai rumah bersama.
"Melalui aksi ini, Gereja Jago Ambarawa mengajak masyarakat dari berbagai lapisan untuk terlibat langsung dalam upaya pelestarian lingkungan," paparnya.
Selain acara Tebar Benih Ikan, rangkaian perayaan 100 tahun Gereja Jago akan ditutup pada 27-28 Desember 2024.
Acara puncak akan menghadirkan Pagelaran Wayang "Semar Mbangun Khayangan" dan Pesata Umat. Pagelaran ini akan menampilkan sinden fenomenal Elisha Orcharus dan Dalang Ki Susanto Sadewo dari Yogyakarta.
Baca Juga: Sah UMK Jawa Tengah 2025 Naik! Upah Minimum Kota Semarang Tak Sampai Rp3,5 Juta
Acara tersebut diproyeksikan menjadi puncak refleksi spiritual dan budaya dari peringatan 100 tahun Gereja Jago.