Kisah Patung-Patung di Kelenteng Tay Kak Sie dan Dewi Kwan Im yang Sering Dimintai Umat Mohon Petunjuk

photo author
- Jumat, 24 Januari 2025 | 15:02 WIB
Patung-patung Sang Budha yang merupakan kasta paling tinggi di antara patung Dewa-Dewi di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Patung-patung Sang Budha yang merupakan kasta paling tinggi di antara patung Dewa-Dewi di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

"Pelajar itu kayak langsung tersentak kayak ada yang keluar dari tubuhnya," ungkapnya.

Semua patung-patung di Kelenteng Tay Kak Sie ini selain penuh kepercayaan spiritual, usianya sudah ratusan tahun.

Baca Juga: Cara Daftar KIP Kuliah 2025 Ternyata Cukup Klik Link Saja, tapi Siswa Wajib Tahu Data-Data Ini

Kata Hok, usia patung-patung itu menyamai usia Tay Kak Sie yang sudah ratusan tahun juga. Tay Kak Sie didirikan pada 1746, artinya usianya sudah mencapai 300 tahun.

"Dulu Tay Kak Sie tempat singgah para bhiksu. Namun dikarenakan para bhiksu itu kembali ke negaranya dan sudah meninggal, akhirnya digantikan kami," terangnya.

Usai dibersihkan, patung-patung dikembalikan lagi ke altarnya. Suwito salah seorang relawan yang melakukan bersih-bersih patung mengaku melanjutkan pekerjaan mulia ini dari bapaknya dulu.

Suwito cukup rajin mengurus kelenteng termasuk jelang Imlek. Di sela-sela pekerjaannya dan mengembalikan patung yang sudah bersih dia berharap banyak berkah dan banyak rezeki di tahun ini.

"Ini patung sudah kami bersihkan. Saat dewa-dewi kembali setelah Imlek nanti, saya harap mereka benar-benar sudah menyampaikan doa-doa saya. Doa-doa kami semua," pungkasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X