AYOSEMARANG.COM -- Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam waktu lama dapat memicu bencana alam, termasuk tanah longsor.
Kota Semarang menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi tinggi terhadap bencana ini, terutama di wilayah perbukitan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang telah mengidentifikasi sejumlah lokasi yang berisiko tinggi mengalami longsor selama musim hujan.
Menurut Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, terdapat empat kecamatan yang harus meningkatkan kewaspadaan, yaitu Gajahmungkur, Tembalang, Candisari, dan Gunungpati.
Baca Juga: Sejumlah Titik Banjir di Kota Semarang yang Harus Diwaspadai
"Kemudian tanah longsor itu di wilayah perbukitan ya, Kecamatan Gajahmungkur, Kecamatan Candisari, Kecamatan Tembalang, dan di Kecamatan Gunungpati. Ini yang waspada longsor," ujar Endro pada Oktober 2024 lalu.
Untuk menghadapi ancaman bencana, BPBD terus memantau perkembangan cuaca dengan memperbarui data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Selain itu, seluruh personel BPBD telah disiagakan selama 24 jam dengan perlengkapan yang memadai agar dapat merespons kejadian darurat dengan cepat dan tepat.
"Artinya kejadian kapanpun, sesuai dengan SOP, kita bisa langsung melakukan penanganan secara tepat," sambungnya.
Baca Juga: Puluhan Pohon Tumbang akibat Hujan Deras Seharian di Semarang, Ini Titik Lokasinya
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya, seperti pengerukan sedimen sungai dan penguatan tanggul di sejumlah titik yang berisiko terdampak banjir dan longsor.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi potensi bencana serta meminimalkan dampaknya bagi masyarakat.
Sementara itu, hujan deras disertai angin yang mengguyur Kota Semarang sejak Rabu 29 Januari 2025 hingga Kamis 31 Januari 2025 membuat sejumlah sejumlah daerah mengalami banjir.
Daerah-daerah yang tergenang umumnya merupakan daerah yang sering mengalami banjir, seperti Jalan Kaligawe Raya, Tlogosari, dan Muktiharjo.
