Program Desalinasi Jawa Tengah Jadi Percontohan, Tiga Provinsi Siap Replikasi

photo author
- Selasa, 18 Maret 2025 | 13:05 WIB
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat penandatanganan kerja sama antara Pemprov Jateng dengan 44 perguruan tinggi. Program desalinasi bakal direplikasi di 3 provinsi.  (Humas Jateng)
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat penandatanganan kerja sama antara Pemprov Jateng dengan 44 perguruan tinggi. Program desalinasi bakal direplikasi di 3 provinsi. (Humas Jateng)

AYOSEMARANG.COM -- Program desalinasi yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menarik perhatian tiga pemerintah provinsi lain. Program ini dinilai efektif dalam menekan penggunaan air tanah guna mencegah penurunan permukaan tanah (land subsidence) di wilayah pesisir.

Desalinasi adalah proses menghilangkan kadar garam dari air laut atau air payau sehingga layak dikonsumsi. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat pesisir yang selama ini mengandalkan air tanah sebagai sumber utama kebutuhan air bersih.

"Tiga provinsi lain ternyata juga kepingin. Tapi ini Jawa Tengah lebih dahulu yang akan kerja sama dengan kampus Undip," kata Luthfi dalam acara penandatanganan kerja sama antara Pemprov Jateng dengan 44 perguruan tinggi di Gedung Gradika Bhakti Praja, Semarang, Senin 17 Maret 2025.

Baca Juga: Ahmad Luthfi Minta Personel TNI/Polri Dibekali Laras Panjang saat Amankan Lebaran di Jateng

Adapun tiga provinsi yang akan mereplikasi program ini adalah Banten, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.

Untuk mewujudkan program ini, Pemprov Jateng menggandeng Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Hasil desalinasi akan diprioritaskan bagi masyarakat pesisir dan nelayan yang selama ini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Rektor Undip, Suharnomo, menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menangani berbagai permasalahan di daerah.

“Setiap kampus bisa masuk klaster-klaster tertentu yang menjadi kompetensinya masing-masing,” ujarnya.

Undip sendiri memiliki teknologi mesin desalinasi yang mampu mengubah air payau menjadi air siap minum. Dengan teknologi ini, air dengan kadar garam tinggi dapat diolah menjadi air layak konsumsi sehingga masyarakat tidak perlu bergantung pada air tanah.

Baca Juga: Pengendara Motor Terjepit Truk di Jalan Walisongo Semarang, Untungnya Masih Selamat

"Dari mesin desalinasi bisa digerakkan dan dijual kepada industri. Industri tidak perlu lagi mengambil air tanah. Di satu sisi, air rob bisa jadi air minum," tambahnya.

Teknologi yang dikembangkan Undip diklaim mampu memproduksi hingga 200 ribu liter air bersih per hari. Sebagai langkah awal, pilot project program ini akan diluncurkan di Pekalongan pada akhir Maret 2025.

Suharnomo berharap Pemprov Jateng dapat memetakan wilayah-wilayah pesisir yang paling membutuhkan solusi air bersih untuk mengatasi persoalan penurunan muka tanah dan kelangkaan air bersih.

"Undip ingin bekerja sama mengatasi banyak masalah di Jateng, terutama di Pantura. Undip siap bareng-bareng membantu untuk masyarakat," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X