Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, menegaskan bahwa kerja sama ekonomi antara Tiongkok dan Indonesia, khususnya Jawa Tengah, akan terus diperkuat.
“Kami telah mencapai kesepakatan, terutama tentang agenda peresmian KEK di Batang. Kami akan mendatangkan semakin banyak investor ke Indonesia, terutama Provinsi Jateng,” katanya.
Wang juga menyoroti bahwa Indonesia merupakan salah satu destinasi utama investasi Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Ribuan proyek telah terealisasi berkat investasi dari Tiongkok, dan pihaknya siap menyesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan oleh Jawa Tengah.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, mengungkapkan bahwa Tiongkok merupakan salah satu investor terbesar di Jawa Tengah. Pada tahun 2024, dari total investasi senilai Rp 88,44 triliun, sekitar 16 persen atau Rp 14,15 triliun berasal dari investor Tiongkok.
Baca Juga: 18 Titik Rawan Banjir di Jalur Mudik Jawa Tengah, Pemudik Diminta Waspada
Sektor usaha utama yang mendapatkan investasi dari Tiongkok pada 2024 meliputi:
Industri tekstil – 49 persen
Industri karet dan plastik – 15 persen
Barang dari kulit dan alas kaki – 10 persen
Perdagangan dan reparasi – 3 persen
Industri kayu – 3 persen
Sektor lainnya – 20 persen
Dengan terus meningkatnya minat investor Tiongkok untuk menanamkan modalnya di Jateng, diharapkan berbagai proyek infrastruktur dan industri dapat berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Kunjungan Duta Besar Tiongkok ke Jawa Tengah menandai komitmen kuat dalam memperkuat hubungan ekonomi dan investasi. Dengan agenda peresmian KEK Batang serta pembahasan tiga proyek strategis, Jawa Tengah berpotensi menjadi salah satu pusat investasi terbesar di Indonesia. Pemerintah daerah pun siap memberikan jaminan keamanan dan kemudahan bagi investor agar perekonomian semakin berkembang pesat.