Sugesti Berebut Sego Kethek dalam Sesaji Rewanda: Ngalap Berkah Bersama Kera-Kera Pengikut Sunan Kalijaga

photo author
- Sabtu, 12 April 2025 | 15:43 WIB
Warga berebut Sego Kethek dalam tradisi Sesaji Rewanda Semarang. Banyak yang percaya nasi itu bawa berkah. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Warga berebut Sego Kethek dalam tradisi Sesaji Rewanda Semarang. Banyak yang percaya nasi itu bawa berkah. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

"Tapi dapat buah-buahan di gunungan lainnya. Semoga berkah juga," ucapnya sambil terkekeh. Ya, ada beberapa gunungan buah-buahan yang juga dibagiakan ke masyarakat.

Beda dengan Fitri, warga lain bernama Furi, dapat hasil. Sepanjang diwawancara, Furi tak berhenti tertawa gembira, sebab dia merasa punya pencapaian besar dalam hidupnya yakni mendapatkan Sego Kethek.

"Alhamdulillah!" Ungkapnya dengan tawa yang tidak kunjung selesai.

Furi menuturkan kegembiraan mendapatkan Sego Kethek karena menurutnya nasi itu dipenuhi berkah.

"Dapat berkahnya. Semoga hidup saya dipenuhi berkah," katanya.

Sego Kethek yang diperebutkan oleh warga itu sebetulnya tidak terlalu istimewa. Hanya nasi dengan lauk gudangan (sayur-sayuran ala Jawa) ditambah ikan asin. Lalu dibungkus dengan daun jati.

Al Frida Very Sanavel, Camat Gunungpati menjelaskan Sego Kethek adalah inisiatif dari Kelurahan Kandri untuk menjadikan kuliner itu sebagai ikon.

Sedangkan untuk sugesti mendapatkan berkah, dirinya menyebut berasal dari kepercayaan warga.

"Mungkin sudah dikirab lalu didoakan insyallah berkahnya berbedea dengan nasi-nasi yang lain. Itu kepercayaan dari warga mereka berebut," ungkapnya.

Sementara warga selesai berebut Sego Kethek, kera-kera ekor panjang di bawah lokasi utama jelang tangga masuk Goa Kreo saling berebut gunungan buah-buahan. Warga pun menonton aksi para kera dalam mengambil buah itu.

Aksi kera berebut gunungan buah-buahan itu bukan untuk hiburan pengunjung saja, namun cukup sakral dan punya refleksi sejarah yang panjang.

Kepala Disbudpar Semarang Wing Wiyarso menjelaskan, gunungan buah yang dibagikan ke kera itu adalah bagian penting dalam Sesaji Rewanda.

Tradisi gambaran bagaimana pada abad ke-15, saat Sunan Kalijaga, salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia, berusaha membangun sebuah masjid yang sekarang terkenal sebagai Masjid Agung Demak.

Berdasarkan catatan laman Dinas Pariwisata Semarang yang menghimpun informasi masyarakat setempat, Sunan Kalijaga memburu kayu jatinya di Goa Kreo sekarang ini. Di situ dia bersamadi dan bertemu kawanan kera ini.

Para kera ini kemudian juga ikut membantu Sunan Kalijaga mengangkut kayu jati ke Demak untuk pembangunan masjid.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahma Rizky Wardani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X