SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Yulianto memacu motornya cukup kencang karena waktu di jam tangannya sudah mepet. Tinggal beberapa menit lagi bel pabrik tempat kerjanya berbunyi, artinya dia harus bergegas kalau tidak ingin telat.
Ketika masuk ke Jalan Kawasan Industri Terboyo Semarang, jarinya mencengkram rem secara mendadak. Buruh lain yang juga bermotor berhenti barengan dengan truk-truk besar membawa pasir dan batu.
"Aduh, malah macet!"
Langit mendung juga kebetulan. Tak lama tetesan air mengenai kulit Yulianto. Situasi makin bikin dia pusing. Tapi Yulianto tetap gigih mencapai kantor dengan mendesak kemacetan. Begitu ada celah di sela-sela truk dia tancap gas.
Saat motornya melaju, tiba-tiba ada motor lain yang nyelonong. Yulianto ngerem mendadak dan tergelincir jalanan yang berlumpur.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 Halaman 128, Home Sweet Home
Yulianto meringis kesakitan. Tangannya terkilir dan bajunya berlumuran lumpur. Pagi tadi dia pamit ke istri untuk bekerja, namun tampaknya tidak jadi karena dia balik ke rumah lagi.
Jatuhnya Yulianto adalah puncak dari apa yang dilaluinya tiap hari. Setahun belakangan ini, hidupnya seperti di Jakarta. Jarak rumah dan pabriknya tidak jauh sebetulnya, namun dikarenakan macet dan ditambah jalanan jelek, perjalanannya jadi terhambat.
Macet dan jalanan jelek itu bermula ketika ada proyek pembangunan Tol Semarang-Demak seksi 1. Jalan Kawasan Terboyo adalah jalur utama dari truk-truk proyek melintas. Alhasil para pekerja harus bergantian dalam melewati jalur tersebut.
"Jalannya rusak semua," ungkapnya saat ditemui, Selasa 22 April 2025 di pabriknya PT Ebako Nusantara.
Tidak hanya pekerja saja yang mendapat dampak. Para pengusaha pemilik pabrik juga mendapat imbas dari lalu lalang truk ini.
Baca Juga: Taj Yasin Titip Permasalahan di Jateng jadi Kebijakan Strategis Lemhanas
Eny Sulistyowati, Ketua Paguyuban Kawasan Industri Terboyo Semarang (KITS) mengaku terdampak atas lalu lintas truk proyek Jalan Tol Semarang-Demak.
Dampak yang didapat oleh para pengusaha itu adalah terganggunya akses para pekerja karena sering menimbulkan macet dan rusaknya jalanan.