Penonton Puncak HUT Semarang ke-478 Kota Membeludak, Anak-anak dan Perempuan Banyak yang Pingsan

photo author
- Senin, 5 Mei 2025 | 10:14 WIB
Penonon HUT Semarang membeludak sampai penuh sesak, anak-anak dan perempuan banyak yang pingsan.  (Istimewa)
Penonon HUT Semarang membeludak sampai penuh sesak, anak-anak dan perempuan banyak yang pingsan. (Istimewa)

AYOSEMARANG.COM -- Acara peringatan HUT Kota Semarang ke-478 di Jalan Pemuda atau tepatnya depan Balaikota, Minggu 5 April 2025, sempat chaos.

Kekacauan dalam acara itu terjadi lantaran masyarakat yang hendak menonton acara membeludak sampai ada anak-anak yang terhimpit.

Sebelumnya, untuk memeriahkan HUT Semarang, Pemkot menggelar Semarang Night Carnival (SNC) 2025 sampai makan bareng soto atau bernama Soto Vaganza.

Awalnya acara SNC yang dimulai pada pukul 19.00 WIB dari Titik Nol Kilometer Semarang di depan Kantor Pos.

Baca Juga: Pencurian Aki Mobil di Genuk Gagal, Pelaku Dihajar Warga dan Motornya Nyemplung Sungai

Sesampainya di Jalan Pemuda, parade kostum tersendat karena sudah banyak masyarakat yang tumpah ruah ke jalanan.

Alhasil parade tak berjalan lancar karena ditambah juga di depan Balaikota sudah penuh sesak. Meski demikian, petugas berupaya untuk menyingkirkan masyarakat.

Di depan Balaikota, suasana memanas ketika sejumlah jajaran Pemkot Semarang adu mulut dengan penonton yang terdesak akibat rombongan SNC akan melintas di depan panggung utama.

Dikabarkan banyak anak-anak dan penonton umum yang mayoritas perempuan mengalami pingsan. Mereka langsung dievakuasi ke belakang panggung dan diberi pertolongan medis.

Baca Juga: Danang Tewas Dibacok di Kamar Kos Semarang, Detik-detik Sebelum Kejadian Terekam CCTV

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng juga sempat turun tangan dan berupaya mengentikan acara namun tidak berhasil.

Usai acara Agustin mengamini membeludaknya kedatangan masyarakat. Menurutnya antusiasme tidak bisa diprediksi.

"Tempatnya juga kurang ombo. Dan ini acara ikonik. Kalau kami larang datang ya kepiye. Maka ini nantinya untuk evaluasi," ujarnya.

Usai himpit-himpitan itu, kondisi agak mereda ketika hujan turun. Masyarakat berhamburan berteduh sehingga kerumunan membubarkan diri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X