Puncak acara digelar pada Minggu (25/5) pagi berupa arak-arakan sesaji berupa kepala sapi dan hasil bumi yang kemudian dilarung ke tengah laut. Kegiatan ini ditutup dengan pagelaran wayang kulit dan pengajian akbar pada Senin (26/5).
Baca Juga: Update KUR BRI 2025: Suku Bunga Terbaru dan Simulasi Cicilan Rp20 Juta–Rp100 Juta untuk Pelaku Usaha
Suasana penuh khidmat dan semarak terasa di sepanjang pesisir. Nelayan dan warga berpartisipasi aktif dalam arak-arakan, diiringi tabuhan gamelan dan semangat gotong royong.
Tidak hanya masyarakat lokal, sejumlah wisatawan dari luar Semarang juga turut memadati kawasan Tanjung Emas untuk menyaksikan kekayaan tradisi budaya pesisir tersebut.