Meski begitu, Michael menyebut permasalahan kental manis harus didorong pada di tingkat nasional. Penyebabnya tidak lain keterbatasan wewenang daerah dalam mengatur konsumsi kental manis.
Baca Juga: Semakin Rajin Selenggarakan Ibadah, Lawang Sewu Semarang Gelar Sholat Idul Adha
Oleh karena itu, Dia menyarankan pendekatan memperkuat edukasi melalui Puskesmas dan juga Posyandu. Sebab, kedua instrumen kesehatan tersebut memiliki kontak langsung dengan masyarakat.
“Sekali lagi perlunya edukasi [kental manis]. Kalau mau didorong jadi Perda, itu kan produk nasional ya,” ungkap Michael.***