Malam Penuh Cinta: PT Naga Baladika Peluk Anak Yatim dalam Hangatnya Budaya dan Kepedulian

photo author
- Rabu, 25 Juni 2025 | 21:52 WIB
Tak kurang dari 150 anak yatim menerima santunan dari PT Naga Baladika. (Dok.)
Tak kurang dari 150 anak yatim menerima santunan dari PT Naga Baladika. (Dok.)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM — Di bawah langit malam Semarang yang syahdu, Rabu (25/6/2025), halaman kantor PT Naga Baladika di Jalan Sultan Agung berubah menjadi ruang kehangatan, tempat harapan dan kasih sayang menyatu dalam gelaran budaya dan kepedulian.

Bukan sekadar acara, malam itu menjadi pelukan bagi mereka yang kerap merasa sendiri—anak-anak yatim dan penghuni panti asuhan yang datang dengan mata berbinar, menerima bukan hanya bingkisan, tapi juga cinta.

Dengan lakon wayang kulit berjudul “Sang Pemomong” yang dibawakan oleh Ki Sindhunata Gesit Widiharto, panggung menjadi saksi tentang kisah rakyat kecil yang bersatu untuk kebaikan bersama. Sebuah cerita sederhana namun dalam maknanya, menggugah bahwa di balik keberhasilan, ada tangan-tangan yang mau berbagi dan hati yang tak lelah peduli.

“Kami hanya ingin anak-anak tahu bahwa mereka tidak sendiri di dunia ini,” ucap Naga, Manajer Operasional PT Naga Baladika, dengan mata berkaca. “Dan semoga budaya yang sarat nilai ini tetap hidup dalam kehidupan kita sehari-hari.”

Tak kurang dari 150 anak yatim menerima santunan malam itu, disambut dalam suasana penuh kehangatan. Selain itu, 250 paket sembako dibagikan kepada warga sekitar, sebagai bentuk cinta yang nyata kepada sesama, tanpa pamrih dan tanpa sekat.

Tak hanya mengulurkan tangan kepada anak-anak, PT Naga Baladika juga mengulurkan kepeduliannya kepada panti-panti tempat mereka tinggal—menegaskan bahwa kasih sayang seharusnya tidak berhenti di satu titik, tapi terus mengalir dari hati ke hati.

Tokoh masyarakat pun turut hadir. Di antaranya Ustadz Muhammad Hammam dari Panti Asuhan Albisyri, yang dengan tulus menyampaikan doanya, “Semoga setiap kebaikan yang dilakukan malam ini menjadi cahaya yang menerangi langkah PT Naga Baladika ke depan.”

Suasana makin hangat ketika suara-suara muda, seperti Vina, mahasiswi Undaris, turut menyuarakan harapan, “Acara ini sungguh menyentuh. Anak-anak yatim berhak bahagia, dan malam ini mereka tersenyum.”

Di balik kegiatan sosialnya, PT Naga Baladika juga dikenal sebagai perusahaan yang patuh pajak dan aktif menyokong pembangunan daerah melalui kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Semarang.

Lakon Sang Pemomong malam itu bukan sekadar pertunjukan, tetapi pesan yang menggema kuat dalam kehidupan nyata. Sebuah gema yang seirama dengan pesan Presiden RI Prabowo Subianto, yang disitir penuh makna:

"Kalau bisa, bantulah banyak orang. Kalau tidak bisa bantu banyak orang, bantulah satu orang. Kalau tidak bisa bantu satu orang, paling tidak jangan menyusahkan orang lain."

Di tengah riuh kehidupan, malam ini menjadi bukti bahwa sebuah perusahaan bisa menjadi pelita—bukan hanya dalam hitungan bisnis, tapi juga dalam urusan hati. PT Naga Baladika menorehkan bahwa harmoni sosial adalah warisan yang layak diperjuangkan.

Bukan sekadar budaya yang dipentaskan, tapi kasih yang benar-benar dihadirkan. Dan di malam itu, cahaya cinta menyentuh mereka yang paling membutuhkan. ***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X