Gus Nuril Kecewa dengan NU Gunungpati Semarang Atas Eksekusi Tanah Kyai, Tidak Membela dan Terkesan Lepas Tangan

photo author
- Rabu, 17 September 2025 | 21:39 WIB
Ulama NU di Semarang, Gus Nuril kecewa dengan NU Gunungpati yang tidak membela kyai atas kasus sengketa tanah. (Istimewa)
Ulama NU di Semarang, Gus Nuril kecewa dengan NU Gunungpati yang tidak membela kyai atas kasus sengketa tanah. (Istimewa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Ulama NU asal Semarang KH Nurul Arifin atau yang akrab disapa Gus Nuril mengritik Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Gunungpati atas kasus eksekusi tanah Kyai Murodi di Gunungpati atau tepatnya di Jalan Kalimasada Banaran, Kelurahan Sekaran.

Pasalnya dalam kasus tersebut, MWC NU Gunungpati menyatakan bahwa dalam sengketa tanah tersebut, mereka tidak pernah mengakomodir dan tidak mengakui Kyai Murodi sebagai anggota NU kendati menyandang predikat "Kyai".

Mendengar hal itu, Gus Nuril mengaku berang karena menurutnya sebagai pengurus NU tidak melindungi warganya

"MWC NU (Gunungpati) tidak bergerak sama sekali dan tertutup matanya justru ada kecenderungan indikasi membela pihak lawan. Jadi heran saya ini ada pengurus NU tidak merasa wajib melindungi warganya tetapi justru berpihak kepada lawannya," ungkapnya, Rabu 17 September 2025.

Baca Juga: Eksekusi Tanah Milik Kyai di Gunungpati Semarang Alot dan Saling Dorong, Santri Tolak Sambil Lantunkan Sholawat

Kemudian Gus Nuril mengatakan apakah pengurus MWC NU Gunungpati mengelola organisasi hanya untuk jadi kendaraan menuju pemilihan dewan lalu melupakan rakyat seperti yang sudah banyak dilakukan oleh beberapa oknum.

Gus Nuril lalu mengutip salah satu ayat Al-Qur'an dan mengartikannya dimana pemimpin didatangkan untuk mensejahterakan rakyat.

"Aku datangkan kalian sebagai pemimpin untuk menyejahterakan rakyat yang engkau pimpin. Bukan malah MWC beri pernyataan enggak ikut-ikut, lepas tangan. Itu namanya dalam manajemen konflik disebut avoidant. Orang yang menghindari masalah karena tidak ada rasa respon visibility. Tidak rasa rasa tanggung jawab untuk menyelamatkan, menyejahterakan rakyat yang dipimpin," terangnya.

Mengenai keanggotaan Kyai Murodi yang tidak dianggal MWC NU Gunungpati, Gus Nuril juga mengkritik hal tersebut.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Jam Tangan Perempuan Lokal dengan Harga Terjangkau, Stylish Elegan dan Kekinian

"Yang namanya NWC Gunung Pati itu ya hanya bergerak di kalangan Gunungpati, tapi tidak menisbikan anggota-anggota NU yang hidup di 16 kecamatan di Kota Madya ini," ucap Gus Nuril.

Oleh karena itu, Gus Nuril meminta pengurus cabang NU Semarang untuk turun melakukan pembelaan, bahkan mengirim surat kepada Presiden. Selain itu menurutnya, permasalahan ini harus diselesaikan dengan pengadilan agama.

"Saya akan minta kepada pengurus cabang NU dan pengurus wilayah untuk turun melakukan pembelaan. Kalah apa menang bukan urusan saya, tapi harus hadir. Semangat korsa, semangat persatuan harus tunjukkan. Dan kalau perlu sekelas Mbah Ubaid (Kyai Ubaidullah Shodaqoh) dan Gus Hanif (KH Muhammad Hanif) itu mampu melayangkan surat kepada presiden agar inkrah ini dilakukan sisa hukum gelar ulang karena ini persoalan yang ditangani keliru. Harusnya ini ditangani dengan cara ahli waris menggunakan pengadilan agama, bukan pengadilan biasa," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua Tanfidziyah MWC NU Gunungpati, Muchamad Pudji Wibowo menegaskan jika TPQ AL Kautsar, Madrasah Diniyah (Madin) dan Masjid AL Barokah tidak termasuk objek sengketa antara Almarhumah Ngastini dan Kyai Murodi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X