Mahasiswa Asing Ikuti Program MEJIC 2025 di Jawa Tengah, Belajar Budaya Jawa dan Lingkungan

photo author
- Rabu, 29 Oktober 2025 | 14:24 WIB
Mahasiswa dari berbagai negara saat berkumpul dalam ajang MEJIC. Acara ini jadi ajang promosi budaya Jawa Tengah.  (Humas Jateng)
Mahasiswa dari berbagai negara saat berkumpul dalam ajang MEJIC. Acara ini jadi ajang promosi budaya Jawa Tengah. (Humas Jateng)

AYOSEMARANG.COM -- Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dhoni Widianto, berharap para mahasiswa dari berbagai negara yang mengikuti program Magnificent Javanese Interdisciplinary Course (MEJIC) 2025 dapat menjadi duta budaya yang mempromosikan kekayaan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal Jawa Tengah ke mancanegara.

Harapan itu disampaikan Dhoni saat menerima kunjungan para peserta MEJIC 2025 di Resto Aroem Semarang, Selasa 28 Oktober 2025, malam. Ia hadir mewakili Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

Dalam sambutannya, Dhoni menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang datang dari berbagai negara atas kepedulian mereka terhadap budaya dan pelestarian lingkungan di Jawa Tengah.

"Keberhasilan dalam membangun Jawa Tengah tidak akan bisa terlaksana tanpa dukungan semua pihak, termasuk masyarakat dan kalangan akademisi," ujarnya.

Program MEJIC 2025 mengusung tema pelestarian budaya Jawa dan lingkungan hidup, yang diharapkan tidak hanya memperkaya wawasan peserta, tetapi juga menjadi sarana diplomasi budaya.

Dhoni menambahkan, kegiatan seperti MEJIC menjadi media efektif untuk mempromosikan Jawa Tengah ke dunia internasional.

"Sebab, saat mereka sudah kembali ke negaranya masing-masing, mereka akan bercerita mengenai berbagai hal tentang Jawa Tengah, mulai dari kuliner, wisata alam, hingga masyarakat Jawa Tengah," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wijayanto, menjelaskan bahwa MEJIC 2025 diikuti oleh mahasiswa dari 14 universitas di 18 negara, antara lain Palestina, Afghanistan, India, Thailand, dan Mesir.

“Melalui MEJIC, Undip memperkenalkan budaya Jawa sekaligus ajakan untuk menjaga kelestarian lingkungan," jelasnya.

Wijayanto juga menegaskan bahwa Undip terus memperkuat kolaborasi riset dan inovasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Dukungan Undip terhadap program Pemprov Jateng sudah terjalin melalui berbagai kolaborasi, seperti program desalinasi dan pembangunan giant sea wall,” katanya.

Ia berharap, melalui MEJIC, hubungan antara Undip dan Pemprov Jateng semakin erat serta berdampak positif bagi promosi budaya Jawa di tingkat global.

"Setiap tahun peserta MEJIC terus bertambah. Saat ini ada ratusan, ke depan ada ribuan atau puluhan ribu, tentu saja akan mendukung promosi tentang budaya Jawa Tengah di negeri asal para mahasiswa ini," ujarnya.

Kesan positif juga disampaikan para mahasiswa peserta program tersebut. Nour, mahasiswa asal Palestina, mengaku sangat senang bisa belajar budaya Jawa sekaligus ikut menjaga kelestarian lingkungan.

"Setiap bertemu dengan orang Indonesia dan saya bilang dari Palestina, mereka senang sekali bantu saya. Sangat happy dan bersyukur kepada orang Indonesia yang banyak membantu Palestina," katanya dalam Bahasa Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Rekomendasi

Terkini

X