AYOSEMARANG.COM -- Suasana haru menyelimuti Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang saat civitas akademika menggelar doa bersama memperingati tujuh hari meninggalnya enam mahasiswa yang menjadi korban dalam peristiwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Kendal, beberapa waktu lalu.
Acara doa bersama berlangsung di Hall Rektorat lantai 4 UIN Walisongo, Senin 10 November 2025. Kegiatan ini juga diikuti secara daring melalui Zoom Meeting oleh mahasiswa, dosen, pegawai, serta peserta KKN dari berbagai posko.
Pihak rektorat menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan duka mendalam seluruh civitas akademika atas wafatnya enam mahasiswa yang sedang melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
Baca Juga: Seluruh Korban Hanyut Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Sungai Jolinggo Telah Ditemukan
Enam mahasiswa yang menjadi korban yakni Syifa Nadilah, Riska Amelia, Muhammad Labib Rizqi, Muhammad Jibril Assyarafi, Bima Praniwara, dan Nabila Yulian Desy.
Wakil Rektor III UIN Walisongo, Dr. Ahmad Hasan Asy’ari, dalam sambutannya memanjatkan doa agar para almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Semoga keenam mahasiswa UIN Walisongo yang gugur ini menjadi mujahid fi sabilillah dan termasuk golongan ahli surga. Kami juga berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan,” katanya, dikutip Ayosemarang, Rabu 12 November 2025.
Selain doa bersama, acara juga diisi dengan pembacaan tahlil serta refleksi singkat dari dosen pembimbing lapangan dan rekan satu kelompok KKN yang turut berbagi kenangan dan doa.
Baca Juga: Identitas 6 Mahasiswa KKN UIN Walisongo Korban Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal
Pihak kampus menegaskan komitmennya untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program KKN agar ke depan kegiatan pengabdian masyarakat dapat berjalan lebih aman, terarah, dan bermakna bagi mahasiswa maupun masyarakat penerima manfaat.