Ulama Semarang KH Sholeh Darat Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasannya

photo author
- Rabu, 12 November 2025 | 10:21 WIB
KH Sholeh Darat diusulkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. (istimewa)
KH Sholeh Darat diusulkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. (istimewa)

AYOSEMARANG.COM -- Sosok ulama besar asal Semarang, Kiai Haji Muhammad Sholeh bin Umar as-Samarani, atau yang lebih dikenal sebagai KH Sholeh Darat, tengah diusulkan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

Gagasan itu mengemuka dalam Seminar Internasional bertema “The Legacy of KH Sholeh Darat for Indonesian Independence as the Basis for Proposal of the National Hero Title” yang berlangsung di Patra Semarang Hotel & Convention, Selasa 11 November 2025.

Acara ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota Semarang, Universitas Diponegoro (Undip), dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Tujuannya memperkuat pengajuan resmi gelar kehormatan bagi tokoh yang dikenal berperan besar dalam membangun semangat kebangsaan dan pendidikan Islam di Nusantara.

Baca Juga: Anak Polisi Jadi Tersangka Kasus Konten Pornografi AI, Bakal Ditahan? Ini Penjelasan Polda Jateng

Sejumlah tokoh nasional hadir dalam forum tersebut, di antaranya Kepala ANRI Mego Pinandito, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor Achmad, Ketua BAZNAS Jawa Tengah, unsur Forkopimda Kota Semarang, serta para ulama dan akademisi dari berbagai daerah.

Dari luar negeri, turut hadir tiga akademisi yang selama ini meneliti karya dan pemikiran Kiai Sholeh Darat: Dr. Suryadi, M.A. (Leiden University, Belanda), Prof. Dr. Mohd. Roslan Bin Mohd. Nor (Universiti Malaya, Malaysia), dan Prof. Dr. Khairudin Al Juned (National University of Singapore, Singapura).

Para narasumber memaparkan bagaimana ajaran dan tulisan Kiai Sholeh Darat tidak hanya membentuk tradisi keilmuan Islam di Jawa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai nasionalisme yang kemudian menjadi fondasi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin, yang mewakili Wali Kota, menegaskan bahwa perjuangan Kiai Sholeh Darat dilakukan melalui dakwah dan ilmu pengetahuan.

“Beliau adalah ulama yang berjuang dengan pena, bukan senjata. Pemikiran dan karya-karyanya membentuk wajah Islam Nusantara yang damai, toleran, dan cinta tanah air. Banyak muridnya, seperti K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan, yang kemudian menjadi pelopor gerakan kebangkitan bangsa,” katanya, dikutip Ayosemarang.com, Rabu 12 November 2025.

Baca Juga: Berniat Mengakhiri Hidup, Mahasiswi di Semarang Nekat Minum Sabun Cuci Cair

Iswar menambahkan, Pemkot Semarang bersama masyarakat dan Nahdlatul Ulama tengah berupaya melengkapi dokumen sejarah serta arsip pendukung untuk memperkuat pengusulan gelar tersebut.

Menurut Iswar Aminuddin, pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Kiai Sholeh Darat merupakan bentuk penghargaan terhadap peran ulama dalam mencerdaskan masyarakat di masa penjajahan.

“Beliau bukan hanya ulama, tetapi pendidik visioner yang menyalakan obor keilmuan dan kebangsaan. Melalui karya-karyanya dalam bahasa Jawa Pegon, Kiai Sholeh Darat membuka akses ilmu agama bagi masyarakat luas dan menanamkan semangat kemerdekaan di tengah penjajahan,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala ANRI Mego Pinandito menyatakan dukungannya terhadap langkah tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X