KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Bagi perajin ikan asin di Kendal, cuaca yang tidak bersahabat dan tangkapan ikan yang kadang sedikit menjadi faktor produksi olahan ikan laut ini.
Perubahan cuaca yang tidak menentu kerap menjadi kendala perajin ikan asin, untuk berproduksi.
Seperti Ngadi misalnya yang sudah menjadi perajin ikan asin selama 15 tahun. Dikatakan, kendala cuaca tersebut tak lantas menghentikannya untuk tetap memproduksi ikan asin.
Dalam sehari, hasil produksi ikan asin miliknya berada di kisaran satu kuintal.
“Sekarang hujan terus, tapi hasil produksi setiap hari ya masih di kisaran satu kuintalan, kadang juga kurang,” jelas Ngadi.
Jenis ikan yang diolah bergantung pada hasil tangkapan nelayan. Namun, beberapa jenis ikan yang sering ia produksi antara lain ikan petek, ikan teri, ikan bilis, dan ikan layur.
“Ya nelayannya dapat apa, itu yang dijadikan ikan asin. Biasanya ikan petek, ada ikan teri, ada ikan bilis, ada macam-macamlah,” imbuh Ngadi.
Selain Ngadi, ada Mastiyah, perajin ikan asin lainnya yang menuturkan jenis ikan asin akan menentukan harga jual di pasaran.
Jika sekarang harga ikan asin berada di kisaran Rp 10.000 hingga Rp 50.000 per kilonya.
Baca Juga: Disdikbud Jateng Putuskan Sekolah Enam Hari Mulai Januari 2026, Siswa Bakal Dapat Ritme Baru
“Kalau teri kisaran Rp 35.000 sampai Rp 50.000 per kilogram. Kalau layur itu sekarang jarang, harganya kisaran Rp 40.000 sampai Rp 30.000. Kalau petek itu paling murah, sekitar Rp 10.000,” terangnya.
Diakui perajin ikan asin di sekitar TPI Tanggul Malang, kendala dan tantangan terbesar yang harus dihadapi adalah cuaca dan aktivitas nelayan. “Ya, kesulitannya dan tantangannya dari cuaca. Kalau cuacanya mendung ya enggak bisa jemur ikan,” imbuh Mastiyah.
Pasalnya proses pengeringan ikan asin mengandalkan terik matahari, jika cuaca terik, ikan asin hanya perlu dijemur sehari atau dua hari. Namun, jika cuaca tidak mendukung, proses penjemuran bisa mencapai empat hari.
Faktor lainnya adalah aktivitas nelayan dalam mendapatkan tangkapan ikan. Jika pas nelayan sepi banyak yang tidak produksi.
