SenengMinton Semarang 2025, Upaya Bidik Bibit Bulutangkis dari Usia Dini dengan Fun Games

photo author
- Kamis, 20 November 2025 | 18:39 WIB
Salah seorang peserta SenengMinton di Semarang. Event ini untuk cari bibit bulutangkis usia dini dengan Fun Games. (PBSI)
Salah seorang peserta SenengMinton di Semarang. Event ini untuk cari bibit bulutangkis usia dini dengan Fun Games. (PBSI)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama Pengprov PBSI Jawa Tengah menggelar Festival SenengMinton Semarang 2025 di Polytron Stadium, Universitas Diponegoro, Kamis 20 November 2025.

Sebanyak 510 siswa kelas 1–3 dari 17 SD di Kota Semarang ambil bagian dalam ajang fun games yang dirancang untuk mengenalkan dasar-dasar bulutangkis lewat permainan yang menyenangkan.

Sebelumnya, festival serupa telah lebih dulu digelar di Kudus (23–24 Juni), Solo (23 September), dan Purwokerto (8 November), sebelum berlanjut ke Magelang pada 11 Desember mendatang.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan Festival SenengMinton digelar untuk menyemai kecintaan terhadap bulutangkis sejak dini.

Baca Juga: KUA-PPAS APBD Disepakati, Program Prioritas Pemprov Jateng 2026 Swasembada Pangan

Dengan pendekatan fun games yang inklusif, ia berharap kegiatan ini menjadi titik awal pembibitan yang lebih terstruktur.

“Kami ingin mengobarkan semangat dan menumbuhkan rasa cinta terhadap bulutangkis dari usia dini. Pembentukan atlet yang tangguh dimulai dari rasa senang terhadap jenis olahraganya. Lewat festival ini kami ingin memicu motivasi siswa untuk menggeluti bulutangkis,” ujarnya.

Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah, Basri Yusuf menambahkan bahwa Semarang dipilih karena menjadi salah satu daerah lumbung atlet berbakat. Ia berharap lewat festival ini bibit-bibit muda dapat teridentifikasi lebih cepat.

“Kami ingin menyentuh level akar rumput dengan mendorong sekolah dan guru menggalakkan ekstrakurikuler bulutangkis. Harapan kami ke depan akan muncul atlet-atlet dari sekolah yang bisa diarahkan masuk klub,” terangnya.

Baca Juga: Sumanto Apresiasi Dalang Karanganyar Gotong Royong Pentaskan Wayang Kulit 30 Jam

Festival kali ini menerapkan sistem perorangan dengan penilaian berdasarkan waktu tercepat. Peserta kelas 3 menjalani lima jenis rintangan, sementara peserta kelas 1 dan 2 mengikuti empat rintangan tanpa Service to Target. Seluruh tantangan dirancang untuk melatih motorik, koordinasi, serta pemahaman dasar teknik bulutangkis.

Antusiasme turut terlihat dari SDN Bangunharjo yang mengirim 30 siswanya. Guru olahraga Sumadi menyebut dukungan sekolah dan orang tua sangat besar dalam membangun ekstrakurikuler bulutangkis.

Dari arena, Muhammad Abdul Karim Jaelani (SDN Bendan Ngisor) menjadi salah satu yang mencuri perhatian setelah menjadi yang tercepat di kelas 3 putra dengan catatan 00:47.72. “Paling suka bagian service, seru mukul-mukul bolanya,” kata Jae.

Para pemenang membawa pulang piala, uang pembinaan, serta hadiah dari sponsor MilkLife, Dua Kelinci, Aice, Hundred dan Savoria. Seluruh peserta juga mendapat goodie bag.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X