Kota Semarang Terbuka Terhadap Wacana Sekolah 6 Hari, tapi Tunggu Kajian Komprehensif

photo author
- Kamis, 27 November 2025 | 18:14 WIB
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menyatakan jika kotanya terbuka terhadap wacana sekolah 6 hari. (Humas Pemkot)
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menyatakan jika kotanya terbuka terhadap wacana sekolah 6 hari. (Humas Pemkot)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM — Menanggapi wacana penerapan kembali enam hari sekolah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk jenjang SMA/SMK, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng memastikan akan mengambil langkah hati-hati.

Pemkot menilai, setiap perubahan kebijakan pendidikan perlu disertai kajian mendalam agar benar-benar memberi manfaat bagi siswa dan keluarga. Agustina menuturkan bahwa Pemkot Semarang tidak menutup diri terhadap perubahan, termasuk kemungkinan diberlakukannya enam hari sekolah untuk PAUD, TK, SD, hingga SMP.

Namun, ia menekankan bahwa semua keputusan harus melalui analisis menyeluruh oleh Bappeda dan Pemkot Semarang sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan keselarasan kebijakan.

“Kita sudah berkoordinasi dengan pusat. Yang jelas, harus ada kajian mendalam dari Bappeda sebelum mengambil keputusan,” ujar Agustina di kantornya Senin 24 November 2025.

Ia menambahkan, apabila sekolah kembali berjalan enam hari, maka perlu disiapkan aktivitas yang menunjang perkembangan anak di luar jam pelajaran.

Baca Juga: Prediksi UMK Depok 2026: Perkiraan Kenaikan Berdasarkan Tren 5 Tahun dan Tuntutan Buruh

Menurutnya, penyesuaian ini justru bisa membuka peluang bagi kegiatan positif bagi siswa, sehingga waktu luang mereka terarah dan bermanfaat.

Ia menilai, sore hari dapat diisi dengan beragam kegiatan pengembangan diri, seperti mengaji, les menari, atau pelatihan keterampilan di tingkat RT. Aktivitas semacam ini dinilai mampu memperkaya pengalaman anak dan memberi bekal tambahan untuk masa depan.

“Anak-anak bisa mengikuti kegiatan sore yang positif, seperti mengaji atau les menari. Ini bisa jadi keterampilan tambahan dan menghindarkan mereka dari hal-hal negatif,” jelasnya.

Selain seni dan agama, pihaknya juga mendorong adanya les pelajaran seperti Bahasa Inggris atau Matematika, yang bisa menunjang kemampuan akademik siswa. Bahkan kegiatan seni seperti menari dapat dipresentasikan dalam acara kampung, seperti perayaan Agustusan.

Baca Juga: Ini Daftar 27 Tim Peserta Liga 4 Jateng, Bakal Digelar Akhir Desember

Sementara itu, Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Semarang, Setyo Budi mengatakan hingga kini pelaksanaan kegiatan sekolah lima hari belum menemui kendala.

"Sejauh ini belum ada hambatan, jadi kita harus ada pertimbangan, seperti dahulu untuk memberlakukan lima hari kan ada uji coba, begitu," ujarnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X