KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Memperkuat budaya gemar membaca di Jawa Tengah kembali digelorakan melalui kolaborasi lintas komunitas.
Hal itu tampak dalam Sarasehan Pegiat Literasi Kabupaten Kendal bertema “Membangun Budaya Baca dari Akar Rumput” yang digelar di Perpustakaan Daerah Kendal, Rabu (26/11/2025).
Hadir langsung Bunda Literasi Jawa Tengah, Hj. Nawal Arafah Yasin, M.S.I., yang memberikan motivasi dan arahan kepada para pegiat literasi.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kendal bersama Pelataran Sastra Kaliwungu ini diikuti sekitar 50 peserta yang berasal dari berbagai komunitas literasi, komunitas sastra, individu pegiat baca, hingga perwakilan difabel. Kehadiran peserta yang beragam menunjukkan gerakan literasi di Kendal semakin hidup dan inklusif.
Kepala Dinarpus Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi, menyampaikan apresiasinya atas semangat komunitas literasi yang terus berkembang.
“Ini kebanggaan bagi kami karena komunitas yang terlibat semakin banyak. Kami juga berbahagia Bu Hj. Nawal hadir membersamai kita,” ujarnya.
Wahyu menambahkan, bunda literasi kecamatan dan desa, komunitas difabel, serta seluruh pegiat literasi dilibatkan secara aktif dalam sarasehan ini.
Mereka mendapat kesempatan berdialog langsung dengan Bunda Literasi Jawa Tengah, yang memaparkan strategi penguatan literasi dimulai dari unit terkecil, yaitu keluarga dan desa.
Baca Juga: Rawan Terjadi Bencana, Pertahanan Non Militer di Jateng jadi Perhatian DPN
“Keresahan sejumlah komunitas untuk beraksi nyata di literasi kini sudah terwujud. Kami sangat bersyukur memiliki teman-teman komunitas yang terus aktif berkegiatan. Semoga komunitas seperti ini terus bertambah,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Nawal menegaskan bahwa gerakan literasi harus tumbuh dari akar rumput. Menurutnya, rumah baca dan perpustakaan desa memiliki peran strategis dalam menanamkan minat baca sejak dini.
“Menggerakkan literasi dari akar rumput ini seperti komitmen kita sejak awal, bagaimana kita menghidupkan literasi dari tingkat desa. Rumah baca di desa harus lebih dikembangkan lagi,” tegasnya.
Tidak hanya menyoroti literasi baca-tulis, Nawal juga mengingatkan pentingnya literasi digital di tengah derasnya arus teknologi. Ia mendorong masyarakat memanfaatkan buku digital yang disediakan Perpustakaan Nasional.