Kirab Dugderan Semarang Digelar Selasa Besok, Jalan Pemuda Ditutup Mulai Pukul 13.00 WIB

photo author
- Senin, 20 Maret 2023 | 20:02 WIB
Rekayasa Lalu lintas karena adanya Prosesi Dugderan Semarang.  (Pemkot Semarang)
Rekayasa Lalu lintas karena adanya Prosesi Dugderan Semarang. (Pemkot Semarang)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Pemerintah Kota Semarang akan melakukan penutupan beberapa ruas jalan dan melakukan rekayasa lalu lintas menyusul adanya penyelenggaraan prosesi Dugderan Semarang, Selasa 21 Maret 2023.

Rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan mengingat prosesi Dugderan Semarang yang berupa pawai akan dilangsungkan di tiga tempat secara berurutan.

Dimulai dari halaman Balaikota Semarang, Alun-alun Masjid Agung Semarang, hingga lokasi akhirnya akan berlangsung di Masjid Agung Jawa Tengah.

Baca Juga: Karnaval Dugderan Semarang Tetap Meriah Meski Gerimis, Murid SD dan SMP Tumpah Ruah di Jalanan

Adapun penutupan jalan akan dilakukan di sepanjang Jalan Pemuda sampai dengan Masjid Kauman mulai pukul 13.00 WIB sampai dengan selesainya prosesi Dugderan.

Sementara rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan antara lain Jalan Indraprasta dibuat menjadi dua arah dari pukul 13.00 WIB hingga selesai.

Kemudian arus lalu lintas dari Jalan Gajah Mada akan dialihkan ke kiri ke Jalan Depok atau ke Jalan Pemuda dan masuk ke Jalan MH. Thamrin.

Selanjutnya arus lalu lintas dari jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol) dialihkan tidak masuk ke Jalan Pemuda dan dialihkan ke Jalan Indraprasta (2 arah).

Baca Juga: Wali Kota Semarang Perempuan, Siapa yang Jadi Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat di Prosesi Dugderan?

Sedangkan arus dari Jalan Indraprasta dialihkan menuju jalan Imam Bonjol dan arus dari Tugu Muda menuju Jalan Imam Bonjol dialihkan ke kiri Jalan Indraprasta atau lurus ke Jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol).

Rekayasa lalu lintas ini penting karena dalam pelaksanaan kirab budaya Dugderan nantinya tidak menggunakan kendaraan bermesin.

Semuanya menggunakan transportasi tradisional dari Balaikota menuju Alun-alun Masjid Agung Semarang.

Hal ini dimaksudkan selain untuk menjaga lingkungan juga mengulang memori kolektif tradisi Prosesi Dugder yang pernah diselenggarakan pada masa Bupati Semarang di era Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat pada tahun 1881 M.

Baca Juga: Kapan Cair KIP Kuliah 2023? Ada Kejanggalan? Faktanya Bikin Ngelus Dada!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X