Tunjukkan Punya Potensi, Orang Tua Penyandang Autis Semarang Bikin Pameran Seni Lukis

photo author
- Jumat, 23 Juni 2023 | 17:31 WIB
Pameran lukisan milik penyandang Autis Semarang di Banyumanik.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Pameran lukisan milik penyandang Autis Semarang di Banyumanik. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Kumpulan Orang Tua Penyandang Autis Semarang (Kopa) menggelar pameran kreativitas seni lukis anak-anak autis di Pusat Layanan Autis Jalan Durian Raya, Banyumanik, Jumat 23 Juni 2023.

Dalam pameran karya anak Autis Semarang ini mengangkat tema "Berkolaborasi Bersama dalam Rangkaian Karya".

Pengurus Orang Tua Penyandang Autis Semarang, Sondang Intan Sihombing menyampaikan jika acara ini selain untuk menampilkan karya juga mengedukasi masyarakat.

Baca Juga: Detik-detik Kecelakaan Karambol Karangjati Semarang Siang Ini, Truk Diduga Rem Blong Tabrak Mobil dan Motor

"Mengedukasi masyarakat apa-apa saja yanh bisa dilakukan oleh anak-anak autisme. Kalau anak-anak autisme itu kan selama ini tahunya hanya bisa ngamuk-ngamuk dan perilaku autisme lainnya. Namun sebetulnya kalau mau menggali lebih mereka punya potensi dalam hal ini adalah dengan seni lukis," katanya.

Menurut Sondang seni lukis juga bisa jadi media untuk terapi anak autis.

Saat pihaknya memberikan terapi lewat seni lukis dinilai bisa melatih fokus, sensorik dan motorik.

Selama terapi itu, anak-anak autis punya progresnya masing-masing seperti ada yang bisa menggambar hewan-hewan dan juga sesuai emosionalnya menggambar abstrak.

Baca Juga: BREAKING NEWS Kecelakaan Karambol Karangjati Semarang, Truk Tabrak Mobil dan Motor hingga Hancur

"Kami juga memberdayakan karya mereka dengan mengaplikasikan ke kaus, totebag, asbak dan casing hp. Dari hasil karya ini saya bersyukur ada yang minat. Meski memang kami belum secara serius menjualnya. Namun hal itu pasti akan kami lakukan dalam waktu dekat ini," katanya.

Sementara salah seorang pendidik yakni Dian September menyampaikan jika seni lukis lebih condong untuk melatih motorik anak-anak autis.

"Hubungannya lebih condong ke motorik dan ekspresi. Kalau anak-anak kan main cat lebih fun. Kemudian kalau anak-anak terhambat pada motorik halusnya itu bisa kelihatan. Contoh kalau menulis atau berhubungan sama motorik halus kan nggak bisa ada takaran nih, harus kenceng atau gimana. Sebebasnya dia. Jangan ditekan dan dipaksa," katanya.

Sedangkan dari muatan karyanya sendiri menurut Dian punya nilai lebih karena merekam emosi anak-anak autis secara jujur.

Baca Juga: KRONOLOGI Penemuan Mayat Pria Gondrong di Selokan Majapahit Semarang, Sempat Dikira Bangkai Tikus

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X