Sambangi Boja Kendal, Arlinda Imbang Jaya Dorong Potensi UMKM Berkualitas Ekspor

photo author
- Sabtu, 5 Agustus 2023 | 19:01 WIB
Eks Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Menteri Perdagangan, Arlinda Imbang Jaya saat mengunjungi Boja Kendal.  (Istimewa)
Eks Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Menteri Perdagangan, Arlinda Imbang Jaya saat mengunjungi Boja Kendal. (Istimewa)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Eks Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Menteri Perdagangan RI, Ir Arlinda Imbang Jaya MA, saat bertandang ke PT Boga Makmur Gracia (BMG) di Kelurahan Salamsari, Kecamatan Boja Kendal, Jawa Tengah, Kamis 3 Agustus 2023.

Dalam kunjungannya ini, Arlinda hendak mendorong pertumbuhan desa di Boja Kendal terutama dalam membudidayakan ekspor dan UMKM.

Selain untuk mewujudkan program desa mandiri di Boja Kendal dengan mendorong pertumbuhan UMKM, desa yang berorientasi pada penjualan produk secara global juga berpotensi meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia.

Berbicara di hadapan jajaran pimpinan PT BMG, Arlinda banyak bercerita tentang pengalamannya di bidang perdanganan internasional dan potensi ekspor Indonesia dari produk-produk unggulan daerah, terutama nonmigas. Menurutnya, produk unggulan desa punya potensi besar untuk dijual ke luar negeri.

“Karena itulah setelah purnatugas, sekarang saya fokus ke pengembangan masyarakat ini; melakukan pendampingan sekaligus menggerakkan potensi usaha lokal agar mampu bersaing di kancah internasional” ungkap perempuan kelahiran 24 Maret 1963 yang juga pernah menjabat sebagai Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional ini.

Terkait dengan pengabdian masyarakat ini, Arlinda mengatakan memiliki satu target konkret, yakni "satu desa, satu eksportir".

Dia menilai, dengan fokus pada pengembangan produk lokal berkualitas ekspor, ke depan desa tidak hanya akan menjadi penyedia bahan baku, tapi juga produk jadi dengan pasar yang jauh lebih luas.

“Daerah memiliki potensi baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusianya, yang dapat didorong untuk menghasilkan produk andalan dengan ciri khas dan karakteristik tersendiri. Ini bisa menjadi keunggulan komparatif dari daerah tersebut,” ungkapnya.

Langkah yang perlu diambil, lanjut Arlinda, di antaranya adalah terus memperkuat dan menonjolkan aspek keunggulan yang melekat pada produk yang dihasilkan eksportir di daerah tersebut, mulai dari bahan baku, kekhasan dan keunikan, kearifan lokal, reputasi, bahkan tradisinya.

“Kemandirian masyarakat setempat adalah motor pendorong utama dalam program tersebut!” tutur perempuan yang mengaku menjadikan Jawa Tengah sebagai pilot project “Satu Desa, Satu Eksportir” ini optimistis.

Menurut Arlinda, pengembangan sumber daya manusia (SDM) di desa memiliki peran penting yang sangat menentukan keberlangsungan program Satu Desa Satu Eksportir ini. Karena itulah pihaknya mengaku akan terus berusaha melakukan pendekatan personal ke masyarakat.

“Kita semua harus memahami bahwa kontribusi yang kita lakukan untuk desa punya potensi yang sangat besar untuk program pengentasan kemiskinan,” terangnya.

Lebih jauh, Arlinda juga menyebutkan, jika program tersebut bisa dijalankan dengan benar, keinginan untuk mempromosikan produk spesifik daerah ke level yang lebih tinggi bukan lagi menjadi isapan jempol belaka.

“Kita akan punya kontribusi dalam diversifikasi produk-produk ekspor, mengatasi masalah pengangguran kaum muda di perdesaan, bahkan mengikis kesenjangan gender yang ada di masyarakat,” tandasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X