SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Meskipun hanya beranggotakan para pelajar SMK namun kiprah Bomber Jiwa cukup penting terutama dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Bomber Jiwa adalah kelompok perjuangan spesialis perakit bom yang beranggotakan pelajar SMK di Kota Semarang.
Bom yang dirakit oleh Bomber Jiwa tadi digunakan oleh para pelajar di Kota Semarang untuk meledakan akses para penjajah seperti jembatan dan jalan.
Baca Juga: Petani Tambak di Kendal Merugi Ternyata Ini Penyebabnya
Purnawirawan TNI, Kolonel Nursahit jadi saksi bagaimana kiprah Bomber Jiwa di Kota Semarang.
Kala itu, Bomber Jiwa banyak meledakan sejumlah akses dan jembatan yang saat ini masih digunakan oleh masyarakat Kota Semarang.
Adapun untuk jembatan, yakni Jembatan Kaligarang, dan jalan naik ke Gombel. Jembatan tersebut di hancurkan menggunakan bom rakitan yang bahan peledaknya hasil rampasan Jepang.
"Sementara di tanjakan Gombel akses jalan dirusak dan ditanami bom," ucapnya saat ditemui di rumahnya di daerah Jatingaleh.
Baca Juga: Crosser muda Delvintor Alfarizi Kembali Targetkan Raih Poin di Gelaran MXGP 2023
Jembatan dan jalan yang diledakan tadi memang jadi akses penting karena digunakan untuk membawa alat-alat berat.
"Saat itu mereka membawa alat berat seperti tank dan mobil 4x4, jadi kiprah Bomber Jiwa sangat krusial saat itu. Sampai-sampai kerena ulah Bomber Jiwa pasukan Belanda memutar jalan untuk menuju Ungaran melalui Gunungpati," paparnya.
Siasat Militer Belanda tadi tampaknya percuma karena jembatan dan akses jalan di sana juga dihancurkan oleh jaringan Bomber Jiwa yang lain.
"Kondisi itu terjadi hingga 1949, atas aksi para Bomber Jiwa pasukan Belanda tidak bisa secara langsung menggempur Yogyakarta," kata purnawirawan TNI yang kini berusia 83 tahun itu.
Baca Juga: Template Spanduk 17 Agustus 2023 Terbaik di Sini, Link Download Poster 17 Agustus Juga Ada lho