kendal

Lestarikan Tradisi Budaya, Siswa SD di Kendal Mendongeng Bahasa Jawa

Senin, 2 Oktober 2023 | 19:54 WIB
Peserta lomba mendongeng didepan juri dalam rangka Festival Tunas Bahasa Ibu di Pageruyung. ((edi prayitno/kontributorr Kendal))

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Pengenalan budaya kepada siswa Sekolah Dasar (SD) terus dilakukan agar generasi muda kedepan tidak lupa dengan tradisi dan budaya daerah.

Salah satu yang dilakukan dengan menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di wilayah Pageruyung.

Sebanyak 216 siswa SD mengikuti FTBI dengan lomba mendongeng, berpidato, menulis aksara jawa dan menulis cerita pendek, Senin 02 Oktober 2023.

Baca Juga: Ketua PWI Cabang Batang Kecam Keras Oknum Wartawan Lakukan Pemerasan, Narasumber Boleh Tolak Wawancara

Festival yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Batik Nasional ini seluruh peserta, pendamping dan panitia mengenakan batik khas sekolah masing-masing.

Panitia FTBI, Haryanto mengatakan, festival ini memperlombakan 4 cabang yaitu mendongeng, menulis pendek, berpidato, membaca dan menulis aksara jawa.

“Tujuan lomba ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan merdeka belajar yaitu revitalisasi bahasa daerah,” katanya.

Selain itu juga media apresiasi kepada para peserta revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan secara berjenjang.

Baca Juga: Ndalem Wongsorogo, Rumah Budaya di Tengah Lingkungan Santri

Festival ini juga menanamkan dan meningkatkan apresiasi seni, khususnya nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa.

“Yang jelas menumbuhkembangkan sikap sportivitas dan kompetitif peserta didik sejak dini, yang merupakan bagian dari pendidikan karakter serta meningkatkan kemampuan bersosialisasi peserta didik, “ imbuhnya.

Sementara Koordinator wilayah kecamatan bidang pendidikan kecamatan Pageruyung, Mujiyono mengatakan dalam lomba ini siswa sebagai pemeran utama dalam kegiatan tersebut yaitu sebagai tunas penerus dalam pelestarian bahasa ibu.

“Oleh karena itu penting sekali adanya inovasi baru untuk membangkitkan semangat dan gairah siswa untuk belajar dan mencintai bahasa ibu,” ungkapnya.

Harapan FTBI ini bukanlah salah satu tujuan akhir sebuah program pengembangan bahasa dan sastra daerah, namun sebuah gerakan awal dalam upaya pelestarian bahasa dan sastra daerah sehingga peserta didik nantinya dapat melestarikan budaya daerahnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB