Apabila lebaran, banyak wisatawan yang mengenang akan kampung ini.
Baca Juga: Harga di Bawah Rp1 Juta, Lelang Motor Murah Honda Supra Awal November 2023 Komplit STNK BPKB
"Biasanya mereka alumni SMA 5 atau SMA 3. Biasanya kalau pulang lewat sini dan minum es," sambungnya.
Penduduk di Kampung Basahan memang terusir secara permanen oleh pembangunan hotel di sampingnya.
Pemilik hotel itu mampu membeli rumah para penduduk dan mereka langsung menerima.
Baca Juga: Besaran UMK Sleman 2024 Apabila UMP Jogja 2024 Naik 15 persen, Tahun Depan Gaji Naik
Saat ini, di Kampung Basahan hanya tersisa 3 rumah dan yang benar-benar ditinggali hanya 1 rumah.
Selain itu, ada 1 orang yang meskipun sebetulnya keluarganya sudah boyongan pindah, namun dia tetap nyaman tinggal di Kampung Basahan.
Dia bernama Sugiarto, atau yang lebih akrab disapa Baito (74).
Saat ditemui, Baito berkata jika dia sudah sejak lahir tinggal di kampung itu.
Pasca rumahnya dibeli, Baito sebetulnya sudah punya rumah.
Namun karena pekerjaannya sebagai pemulung di tengah kota, dia memilih tetap tinggal di situ.
Baito tentu saja tidak tidur di sebuah rumah. Namun di dalam sebuah gerobak bekas yang kapan saja bisa ambruk.