AYOSEMARANG.COM -- Tak hanya terkenal sebagai salah satu Kota Santri, ternyata Banten juga terkenal dengan sebuah kampung mati di Lebak Banten atau Kampung Lebak yang meninggalkan cerita kelam di dalamnya.
Kampung mati Lebak Banten atau Kampung Lebak viral karena terdapat satu keluarga yang ternyata masih bertahan di sana sampai hari ini.
Kampung mati Lebak Banten atau Kampung Lebak sudah mulai ditinggalkan beberapa tahun belakangan. Namun, di wilayah Kampung Panunggangan Desa Calungbungur ternyata masih ada satu keluarga yang terpaksa bertahan di sana.
Baca Juga: Desa di Jawa Timur Ini bak Kampung Mati Tinggal Sisa 4 Keluarga, Didominasi Lansia
Meski sendirian, Aziz dan Mimin bersama orang tua dan kedua anaknya memilih bertahan di tengah-tengah deretan rumah rusak terbengkalai milik para tetangganya.
Seperti dilansir AyoSemarang.com dari kanal YouTube JEJAK ALIF pada Kamis 2 November 2023, diperoleh informasi terkait fakta unik satu keluarga yang bertahan di Kampung mati Lebak Banten, Kampung Lebak tepatnya di Kampung Panunggangan.
Sebagai informasi, para warga di kampung mati Lebak Banten, tepatnya di Kampung Panunggangan, sudah sejak beberapa tahun belakangan direlokasi pemerintah untuk meninggalkan wilayah tersebut.
Sebagai kompensasi tentu saja para warga diberikan ganti untung atas hak rumah dan tanah di wilayah tersebut.
Baca Juga: Pernah Dijadikan Tempat Pengungsian, Kampung Mati di Jakarta Kini Bak Latar Film Horor
Nah, ternyata di balik program tersebut masih menyisakan satu keluarga yang belum belum mendapatkan ganti untung dari pemerintah mengenai UGR ganti pindah sehingga membuatnya masih menetap di sana.
Ngerinya, tidak hanya tinggal bersama rumah-rumah kosong milik tetangga, satu keluarga tersebut berjuang untuk memperoleh listrik dan fasilitas umum seorang diri.
Menurut informasi, sekolah, pelayanan kesehatan, masjid sudah dibubarkan atau non-aktif di wilayah kampung mati Lebak Banten, tepatnya di Kampung Panunggangan tersebut.
Mengerikan sekali jika dibayangkan, satu keluarga tersebut harus selalu merasa was-was dengan keselamatan dirinya dan keluarga, terutama anak-anak yang harus menempuh jarak jauh dengan berjalan kaki ke desa lain demi bersekolah.
Baca Juga: Terisolir dan Berada di Tengah Hutan, 4 Kampung Mati di Temanggung Ini Ditinggalkan Karena…
