Kisah Kampung Mati di Jalan Pemuda Semarang, Tinggal Lengkong Kecil dan Sempat jadi Rumah Sentot Ali Basah

photo author
- Jumat, 3 November 2023 | 18:22 WIB
Pintu masuk Kampung Basahan yang bisa dibilang sebagai Kampung Mati di Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Pintu masuk Kampung Basahan yang bisa dibilang sebagai Kampung Mati di Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

"Daripada pulang ke Mangkang boros di ongkos dan tenaga," ungkapnya.

Baito juga saksi hidup Kampung Basahan selain Agus tadi.

Dia lebih banyak tahu bagaimana asal-usul kampung ini karena termasuk generasi pertama.

"Kenapa kampung ini disebut Basahan, karena dulu sempat jadi tempat tinggal Sentot Ali Basah yang merupakan Panglima Pangeran Diponegoro. Itu kalau cerita mbah saya" katanya.

Namun jika dihubungkan, Basahan memang sarat sejarah karena kampung di seberangnya yakni Sekayu juga punya hal yang sama.

Baito bersaksi, kampungnya mulai tergerus sekitar tahun 90-an.

Lalu pada 2000-an, sudah mulai habis dan termasuk juga rumahnya.

"Rumah saya laku Rp300 juta dan langsung saya belikan rumah di Mangkang," terangnya.

Dalam kenangan indah Baito, Kampung Basahan dulu cukup nyaman karena jumlah penduduknya tidak banyak.

Namun karena lokasinya di tengah kota dan penduduk padat, waktu itu cukup ramai dilewati orang-orang.

Satu yang dia ingat, di kampungnya terkenal dengan permainan anak-anak seperti gobak sodor, gundu dan domino.

Para tetangganya pun mengais rezeki dari hingar bingar jalan Bodjong atau yang sekarang disebut Jalan Pemuda.

Perlu diingat memang keramaian di Jalan Pemuda tidak hanya terjadi di masa kiwari saja, tapi juga di era lawas.

"Dulu Paragon itu kan tempat pertunjukan Gedung Gris dan Ngesti Pandawa. Kemudian depannya ini kan Bioskop Gelora yang berubah nama jadi Bioskop Theater Semarang sebelum akhirnya runtuh karena bangunannya sudah lapuk," papar Baito.

Sampai terakhir ditemui, Baito masih teguh tinggal di Kampung Basahan meski tidak punya rumah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X