AYOSEMARANG.COM - Berikut informasi terkait dengan perhitungan UMK Kabupaten Semarang, Cilacap, dan Kudus tahun 2024.
UMK 2024 Kabupaten Semarang, Cilacap, dan Kudus akan mengalami kenaikan per 1 Januari 2024 akan tetapi besarannya belum ditentukan.
Jika menggunakan formulasi perhitungan UMP Jawa Tengah 2024 yang naik sebesar 4,02 persen maka Kabupaten Cilacap memiliki besaran UMK 2024 Rp 2,4 juta lebih rendah dari Kabupaten Semarang dan Kudus.
Kabupaten Semarang, Cilacap, dan Kudus merupakan tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki tingkat laju perekonomian yang berkembang dan produktif.
Kabupaten Semarang merupakan kabupaten yang beribukota di Kecamatan Ungaran, memiliki beberapa fokus pengembangan bidang perekonomian yang lebih beragam dibandingkan dengan kota Semarang.
Kabupaten Semarang memiliki beragam fokus pengembangan bidang perekonomian, di antaranya sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, perdagangan, manufaktur, dan dan masih banyak yang lainnya.
Dilansir dari beberapa sumber, Pemerintah Kabupaten Semarang mulai melakukan perluasan kawasan peruntukan industri hingga 1.114 hektare sehingga total kawasan perindustrian mencapai 2.348 hektar.
Perluasan tersebut tertuang dalam Perda No.6/2023 yang efektif berlaku mulai Mei tahun 2023.
Sama halnya dengan Kabupaten Cilacap yang merupakan salah satu dari tiga kawasan industri utama di Provinsi Jawa Tengah selain Semarang dan Solo.
Kabupaten Cilacap memiliki tujuh industri terbesar di Jawa Tengah, sebagai berikut:
- Pertamina Refinery Unit IV
- Pabrik Semen HOLCIM Indonesia Pabrik Cilacap
- Pabrik Gula Rafinasi, PT Dharmapala Usaha Sukses
- Pabrik Tepung Panganmas Inti Persada
- PLTU Karangkandri
- PLTU Buton
- Pengolahan Ikan PT Juifa Internasional
Untuk Kabupaten Kudus sendiri sudah dikenal sebagai penghasil rokok (kretek) terbesar di Jawa Tengah.
Selain itu, lebih dari 80 industri berskala mikro hingga makro yang ada di Kabupaten Kudus dengan bidang pengolahan komoditi yang berbeda-beda mulai dari industri agro, logam, bahan galian, elektronik, dan sebagainya.
Menilik dari tingkat produktivitas dari masing-masing sektor perekonomian baik berskala mikro maupun makro di Kabupaten Semarang, Cilacap, dan Kudus maka hal ini akan berpengaruh terhadap tingginya serapan sumber daya manusia sebagai subjek pelaku ekonomi di masing-masing sektor.
Selain pengelolaan dan pengembangan di berbagai sektor perekonomian, besaran nilai upah minimum di tiap kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah yang diterima oleh buruh atau pekerja juga mendapatkan perhatian lebih setiap tahunnya.