BATANG, AYOSEMARANG.COM - Meskipun pengikutnya terbilang minoritas, Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Kabupaten Batang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah setempat.
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyatakan tidak ada perbedaan dalam bentuk pelayanan yang dilakukan Pemkab dalam mendukung kegiatan spiritual maupun sosial kemasyarakatan.
Begitu juga dengan tata cara pemakaman hingga tempat pemakaman warga penghayatan kepercayaan Pemkab telah menyiapkan.
"Untuk tempat pemakaman warga penghayat kepercayaan sudah ada koordinasi baik yang muslim atau yang non muslimmuslim. Dan kita juga sudah menyiapkan lokasi pemakaman ada yang di Kecamatan Tulis dan Bong Cino," Ungkap Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki usai membuka acara Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia di Hotel Sendang Sari Batang, Kamis 30 November 2023.
Menurut Lani, selama ini warga penghayat kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa di Kabupaten Batang menjalankan ibada atau ritual keagamana tidak ada permasalahan dan terbilang kondusif.
"Alhamdulillah mereka diterima di masyarakat dan kondusif. Tidak ada suatu persoalan yang ditimbulkan aliran kepercayaan,"jelasnya.
Para penganut aliran kepercayaan atau penghayat di Kabupaten Batang untuk status agamanya di KTP, kini bisa ditulis kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
"Dalam pengurusan administrasi KTP, mereka tidak ada masalah dan dikolom agama kini bisa ditulis kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,"ungkapnya.
Berbagai pertemuan warga penghayat kepercayaan dengan Pemekab Batang rutin digelar. Hal tersebut menurut Lani Dwi Rejeki sebagai upaya untuk menjalin silaturahmi, komunikasi dan berbagi pengetahuan, pengalaman serta menyerap aspirasi.
"Dar hasil pertemuan tersebut nantinya bisa bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Batang untuk menjaga konduktivitas wilayah, terlebih ini menjelang Pemili 2024,"ungkapnya.
Kepala Disdikbud Kabupaten Batang Bambang Suryantoro menyampaikan, pertemuan dengan MLKI ini sebagai wadah pembinaan bagi kelompok penghayat supaya kondusivitas terjaga di Kabupaten Batang.
"Kami terus berikhtiar untuk memperkuat kesempatan sekaligus memberikan akses yang sama kepada penghayat kepercayaan untuk mendapatkan layanan pendidikan, termasuk layanan pendidikan agama atau kepercayaan sesuai dengan yang dianut di setiap satuan pendidikan, tanpa ada paksaan untuk mengamalkan kepercayaan tertentu,” kata Bambang.
Oleh karena itu, kata Dia perlu sinkronisasi dan kolaborasi secara berkesinambungan antara Pemkab Batang dengan Majelis Luhur Kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) agar komunikasi dan diseminasi informasi dapat berjalan dengan baik.
Sementara itu, Ketua MLKI Kabupaten Batang Kasdiun mengatakan, mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Batang yaang sudah memperhatikan warga penghayat kepercayaan.