KENDAL,AYOSEMARANG.COM -- Toleransi dan menghargai perbedaan antar pemeluk agama di Desa Plososari Kecamatan Patean patut diacungi jempol. Meski mayoritas beragama Islam, 6.800 penduduk Desa Plososari juga ada yang beragama Katoli, Kristen, Budha dan Hindu. Kelima pemeluk agama ini saling menghormati bahkan dalam kehidupan sosial di masyarakat, tidak ada gesekan dan saling rukun bergotong royong.
Keharmonisan dan saling menghargai perbedaan di Desa Plososari ini membawa desa yang berada di selatan Kabupaten Kendal ditetapkan menjadi kampung moderasi beragama. Ini menjadi kampung moderasi kedua di Kendal, setelah sebelumnya Desa Kalirejo Kecamatan Singorojo juga menyandang kampung moderasi beragama.
Kepala Kemenag Kabupaten Kendal KH Mahrus, Kamis 28 desember 2023 melaunching kampung moderasi beragama di Desa Plososari . “Desa ini kita dijadikan desa moderasi beragama sebab di desa tersebut dipandang saling menghargai antar pemeluk agama lain,” katanya.
Dikatakan keharmonisan antar pemeluk agama ini terlihat saat umat Islam merayakan hari raya umat agama lain juga saling menghargai bahkan dalam pengamanan hari besar keagamaan juga saling membantu. “Ada dua desa yang awalnya desa harmoni kemudian ditingkatkan menjadi kampung moderasi beragama. Kedua desa tersebut yakni di Desa Kalirejo kecamatan Singorojo dan desa Plososari kecamatan Patean,” imbuhnya.
Mahrus menargetkan nantinya semua desa di kabupaten Kendal bisa jadi kampung moderasi, sehingga masyarakat lintas agama bisa rukun saling menghargai bahkan bisa saling bahu membahu. Sementara Sekda Kendal Sugiyono mengatakan, dengan adanya kampung moderasi bisa saling membantu jika ada umat beragama sedang membantu rumah ibadah bisa saling membantu. “Salah satunya ketika umat nasrani melaksanakan misa natal, Banser juga ikut menjaga keamanan, “ ungkapnya.
Kepala Desa Plososari, Supari mengatakan atas dukungan dari masyarakat dan Kemenag kabupaten Kendal warga disini selalu rukun. “Semoga dengan launching kampung moderasi agama ini bisa meningkatkan kerukunan antar umat beragama,” ujar Supari.
Kampung moderasi beragama dihidupkan oleh orang yang ada di kampung tersebut dan merupakan rumah bersama semua umat beragama yang membawa kebaikan untuk bersama, saling mendukung, saling menguatkan dan menggunakan agama . Dalam launching di halaman Vihara ditandatangani batu prasasti dan dilanjutkan doa bersama antar tokoh agama.