semarang-raya

WEC Digelar Kembali, Bakal Lebih Banyak Bimbing Perempuan Entrepenurship Mengembangkan Bisnisnya

Kamis, 18 Januari 2024 | 15:55 WIB
Pengenalan WEC di Hetero Space Semarang. Program ini bakal dibuka untuk mengembangkan wirausahawan perempuan. ((Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa))

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Woman Ecosystem Catalyst (WEC) program pemberdayaan entrepeneur perempuan bakal digelar kembali di tahun ini.

Program WEC ini merupakan kolaborasi antara Sampoerna Untuk Indonesia dengan Perkumpulan Imajinasi Penaja Kula dan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah.

Shinta Arum Prabawati Programer Representatif WEC menerangkan tujuan dari program ini adalah memberdayakan perempuan entrepeneur untuk memperluas skala bisnisnya dari skala mikro.

Baca Juga: Dukung Knalpot Brong Diberantas, Mbak Ita Tawarkan Sirkuit Mijen untuk Tempat 'Blayer-blayer'

"Ini tujuannya kami dandani semua manajemen bisnis, dari tata kelola, marketing, agar siap bertemu dengan stakeholder yang kami pertemukan di demo day," ungkapnya, Kamis 18 Januari 2024 saat mengenalkan WEC di Hetero Space Semarang.

Shinta juga menambahkan jika program ini bukan kompetisi melainkan punya konsep mini inkubasi dalam mempersiapkan entrepenur yang mulai dari 0.

Selama program WEC juga akan menggandeng tokoh-tokoh penting di bidang emtrepeneurship seperti Yessie Natasia Mareti, CEO Yorri Eatery, Fashionitas dan FUZZ.

Kemudian Asri Saraswati Iskandar sebagai CMO Agradaya, lalu Ghufron Mustaqim sebagai Co-Founder & CEO Evermos, Ali Charisma sebagai Fashion Designer, Nisaul Aulia sebagai Founder dan Director Basicludo dam terakhir Aliyah Natasya sebagai Financial Planner.

"Kami mentargetkan ada 1500 orang dari seluruh Indonesia," sambungnya.

Lebih lanjut Shinta mengatakan dari semua peserta paling sering kendalanya adalah jaringan. Pasalnya dalam berdagang, banyak yang tidak paham harus menawarkan ke siapa dan dipromosikan ke mana.

"Sehingga dengan WEC ini bisa dipromosikan dengan nertworking yang kami punya," sambungnya.

Selain itu, WEC juga memperhatikan detail seperti wardrobe. Sebab banyak yang tidak paham jika wardrobe cukup penting.

"Kemudian mengenai wardrobe, ternyata wardrobe banyak yang tidak menjadi konsen. Kalau ketemu klien, yaudah, seperti baju sehari-hari. Padahal wardrobe penting terutama selain menjadi style, yakni adanya identitas itu sendiri," katanya.

Kemudian WEC pun punya progres dari penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya.

Halaman:

Tags

Terkini