semarang-raya

Syawalan, Pemakaman di Kaliwungu Dipadati Warga yang Berziarah dan Doa Bersama

Rabu, 17 April 2024 | 12:30 WIB
Saat Syawalan sejumlah pemakaman di Kaliwungu kembali dipadati warga yang berziarah. (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM -- Sepekan setalah Idul Fitri, warga Kaliwungu Kendal merayakan Syawalan.

Syawalan ini bahkan menjadi Lebaran bagi orang kaliwungu, pasalnya warga mengenakan baju baru berziarah ke makam dan silaturahmi ke kerabat dan tetangga.

Tujuan utama tradisi Syawalan sendiri menghormati dan mendoakan arwah para leluhur Waliyullah khususnya Kyai Asy'ari dan para ulama lain yang telah wafat di Kaliwungu.

Itu artinya, makna inti sebenarnya dari tradisi Syawalan di Kaliwungu ini adalah berziarah kubur dengan melakukan tahlil dan doa bersama.

Baca Juga: Tradisi Kupat Jembut Semarang: Tradisi Syawalan yang Dipertahankan dan Terus Diulang

Komplek pemakaman umum pun kembali ramai dipadati warga yang berziarah.

Meski saat Idul Fitri sudah berziarah ke makam, namun di syawalan ini warga kembali berziarah ke makam keluarga.

“Sudah jadi tradisi kalau syawalan atau Lebaran Ketupat ziarah ke makam,” ungkap Imam warga Kaliwungu, Rabu 17 April 2024.

Imam menambahkan, keluarga di rumah juga menyiapkan makanan ketupat dan opor ayam layaknya Idul Fitri. Sehingga banyak yang menyebutkan, Syawalan adalah Lebaran ketupat.

Sementara Mochammad Tommy Fadlurohman, salah seorang keturunan dari KH Asy’ari atau Kiai Guru mengatakan, kegiatan haul adalah sebuah tradisi yang belum dapat dipastikan tentang kapan munculnya, karena tradisi disampaikan dan dijalankan secara turun temurun melalui lisan tanpa adanya dokumen yang pasti.

Baca Juga: Gunungan Hasil Bumi Jadi Rebutan Warga di Tradisi Syawalan dan Merti Desa Boja

"Tradisi Syawalan di Kaliwungu tidak ada yang bisa memastikan kapan pertama kali muncul, karena tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman dulu dan masyarakat Kaliwungu mengikuti apa yang dilakukan oleh leluhurnya," ujarnya.

Dijelaskan, haul awalnya merupakan kegiatan ziarah mengirim doa di makam KH Asy'ari yang dilakukan oleh keluarga, santri dan handai tolan saja.

"Namun seiringnya waktu, lama kelamaan diikuti oleh masyarakat muslim di Kaliwungu dan sekitarnya," jelas Gus Tommy.

Halaman:

Tags

Terkini