semarang-raya

Polisi Ungkap Penadah Motor Jaringan Vietnam di Semarang, Cari yang Bekas lalu Speedometer Dibuat Nol Seolah Baru

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:21 WIB
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi saat memperlihatkan motor hasil penadah jaringan internasional. Pelaku membeli motor bekas lalu menolkan speedometer. (Humaa Polda)

Lalu dari tangan Ashari ditemukan lima unit sepeda motor dan kemudian diinterogasi bahwa yang bersangkutan adalah sebagai pemungut kemudian ada pemodal yang namanya Sumantri.

"Di tempat Sumantri polisi menemukan 10 motor. Jadi total ada 15 unit," ungkapnya.

Setelah dilakukan pendalaman unit ranmor, kemudian pengiriman di Surabaya didatangi oleh timnya.

Tim bergerak disana menemukan 65 sepeda motor yang siap dikirim di dalam gudang pemilik dealer juga yang ada di Surabaya. 

"Dan invoice yang dikirim ke Vietnam ini mengatakan adalah kendaraan baru. padahal tidak baru. Sehingga negara dirugikan. Dalam hal ini masalah perizinan dan pedagangan karena kalau kendaraan second, dia harus dimatikan di samsat, harus ada pengiriman surat perijinan dan perdagangan," paparnya.

Baca Juga: Bilang Mau Cari Kerja, Dua Warga NTB Malah Maling di Perumahan Mewah Mijen Semarang

Sejauh ini dqari 2 Januari 2023 sampai Mei sudah 1000 unit sepeda motor, sudah di Vietnam. Nanti tim akan berangkat dan koordinasi dengan polisi Vietnam. 

"Karena pemesanan barang berdasarkan yang kita periksa itu berdasarkan request dari Vietnam, dua jenis vario dan mio," pungkasnya.

Sementara itu dari tersangka berinisial S mengatakan jika dia hanya bertindak sebagai pemodal.

Untuk 1 unit kendaraan pihaknya menyediakan dana Rp 17 juta dan mendapatkan keuntungan Rp 1,5 juta setiap kendaraan. 

Sedangkan tersangka A mendapatkan keuntungan Rp 500 ribu dari setiap kendaraan yang diperolehnya dengan cara mencari melalui media sosial Facebook

“Saya mencari sepeda motor lewat grup Jual beli STNK Only di Facebook dengan keuntungan 500 ribu setiap motor,” ujarnya

 

Halaman:

Tags

Terkini