semarang-raya

Tak Ingin Kalah dengan Mahasiswa, Pelajar di Kota Semarang Demonstrasi Penolakan UU Pilkada di Kantor DPRD

Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:13 WIB
Para pelajar di Kota Semarang menggelar aksi demonstrasi penolakan revisi UU Pilkada di depan Kantor DPRD Jateng. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah kembali didatangi aksi massa untuk melakukan demonstrasi, Jumat 23 Agustus 2024 sore. Seperti demo lalu mereka melakukan aksi demontrasi mengawal revisi undang-undang Pilkada. 

Namun aksi kali ini tidak hanya dilakukan oleh aliansi mahasiswa, namun juga diikuti oleh pelajar SMK di Kota Semarang, bahkan ada pelajar ini masih mengenakan seragam pramuka. 

Massa aksi ini sebelumnya berkumpul di Bundaran Air Mancur Jalan Pahlawan, sekitar pukul 16.00.

Kemudian melakukan long march sembari membentangkan spanduk kritikan, menuju titik aksi. Selain tu juga membawa bendera merah putih. 

Baca Juga: Operasi Mantap Praja Candi: Benteng Kokoh Pilkada Damai Batang

Sesampainya di lokasi depan gerbang kantor DPRD Jateng yang bersebelahan dengan Kantor Gubernur, koordinator aksi langsung melakukan orasi menggunakan pengeras suara. Teriakan-teriakan orator juga sesekali disambut teriakan peserta aksi. 

"Hidup rakyat, hidup rakyat, hidup rakyat," teriak orator pria.

Selain itu orator lain juga berteriak menyampaikan kritikan kaitannya revisi undang undang Pilkada yang dilakukan secara kilat.

Tidak hanya itu, mereka juga mengkritik terhadap kepolisian yang melakukan tindakan represif, termasuk penggunaan gas air mata. 

Baca Juga: Pemangkasan Anggaran Menghambat Pembangunan Transportasi di Indonesia

Sementara terlihat, aparat kepolisian telah bersiaga di depan gerbang, baik polisi laki-laki maupun Polwan. Dibalik gerbang pagar besi yang tertutup tersebut, telah disiapkan kendaraan water canon. 

"Tuntutan kami, KPU langsung melaksanakan keputusan MK. Jangan sampai dianulir oleh DPR," kata Koordinator Aksi Massa Winda Setianingsih, di lokasi.

Winda juga menegaskan akan melakukan aksi lebih besar lagi apabila tuntutan massa diabaikan.

Menurutnya, seluruh masyarakat harus mengawal keputusan-keputusan krusial yang digodok DPR dan pemerintah.

Halaman:

Tags

Terkini