semarang-raya

Peringati Pertempuran Lima Hari Suguhkan Aksi Teatrikal, Contohkan Nilai-nilai Perjuangan untuk Anak Muda

Selasa, 15 Oktober 2024 | 13:09 WIB
Teatrikal Pertempuran Lima Hari di Semarang. Momen ini momentum untuk mengobarkan semangat nasionalisme. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang, diperingati secara meriah dengan aksi teatrikal di Kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, Senin 14 Oktober 2024 malam.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menyatakan, peringatan tersebut menjadi momentum untuk mengobarkan semangat nasionalisme, gotong-royong, menjaga persatuan, serta terus berjuang membangun kemajuan bangsa Indonesia.

Sebab, perjuangan para pahlawan dalam merebut dan menpertahankan kemerdekaan tidaklah mudah. Karena itu, meskipun Indonesia telah merdeka, namun semangat perjuangan perlu terus dikobarkan.

Baca Juga: Khong A Djong, Legenda Kung Fu Shaolin di Semarang: Disegani Para Jawara, Pernah Hajar 9 Preman Bersenjata Tajam

"Perjuangan tidak hanya merebut kemerdekaan, tetapi juga dalam membangun bangsa agar lebih maju lagi. Dan itu ada di tangan anak-anak muda kita," ujar Sumarno yang pada kesempatan itu jadi inspektur upacara.

Menurutnya, generasi muda harus mencontoh nilai-nilai perjuangan para pahlawan yang rela gugur demi kemerdekaan, berjuang dengan tulus, ikhlas, penuh semangat, dan pantang menyerah demi Tanah Air Indonesia.

"Kita harus meneladani nilai-nilai nasionalisame dan gotong-royong. Karena semua masalah bisa kita selesaikan dengan bergotong royong, saling tepa selira, saling memahami," pintanya.

Dalam kesempatan acara peringatan tersebut, ribuan warga antusias menyaksikan treatikal Pertempuran Lima Hari yang dimainkan para pelajar dan mahasiswa.

Baca Juga: Pencuri BMW di Hotel Bintang 5 Semarang Diringkus Polisi: Pelaku Punya Kunci Serep dan Penjual Mobil Bodong

Dalam treatikal itu digambarkan, perjuangan rakyat Jateng dengan penuh semangat dan rela mati demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan bentrokan antara pasukan Jepang dengan pasukan Indonesia, yang terdiri dari personel Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan para pemuda Jateng, yang terjadi pada 14-18 Oktober 1945.

Sumarno mengaku terharu menyaksikan treatikal yang mengisahkan sejarah perjuangan rakyat Jateng, mempertahankan Kota Semarang dari tangan Jepang.

Ia berharap, sejarah Pertempuran Lima Hari sebagai inspirasi dalam membangun semangat patriotisme, solidaritas.

Baca Juga: Operasi Zebra 2024 Dimulai Hari Ini di Semarang, Ini Pelanggaran yang Ditindak dan Sanksinya

"Kemudian juga persatuan untuk menghadapi tantangan global yang terus berkembang dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," pungkasnya.

Tags

Terkini