SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Peristiwa Proklamasi pada 17 Agustus 1945 tidak hanya menyambangi Semarang dalam bentuk siaran kabar.
Namun pada waktu itu, tokoh-tokoh penting di Semarang juga ikut membacakan sebagai Presiden Indonesia pertama waktu itu, Ir Soekarno membacakan Proklamasi untuk kali pertama.
Lokasi pembacaan Proklamasi di Semarang berada di Jalan Bodjong 70 atau yang saat ini sudah jadi Jalan Pemuda.
Baca Juga: Kecelakaan di Jalan Dr Cipto Semarang, Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Pengendara Motor
Seiring berjalannya waktu, gedung itu menjadi milik Universitas 17 Agustus Semarang (Untag)digunakan untuk Fakultas Hukum.
Namun sayangnya, gedung bersejarah itu pada beberapa waktu yang lalu dibongkar dan saat ini sudah rata dengan tanah.
Dalam pantauan di lokasi, gedung eks pembacaan Proklamasi itu kini sudah diratakan dan tampak hendak dibangun. Hal itu diperjelas juga dengan lalu-lalang para pekerja proyek.
Selain itu, dihimpun dari berbagai sumber, pihak Untag pun sudah melakukan Ground Breaking mengenai rencana pembangunan dan desain bangunan barunya pun sudah tersebar.
Baca Juga: Segera Ditetapkan, UMK Semarang 2025 Jadi Berapa? Ini Perkiraan untuk Wilayah Kota dan Kabupaten
Pemerhati Sejarah Semarang Johanes Christiono mengungkapkan bangunan itu dulu diarsiteki oleh Ir Thomas Karsten dan pernah menjadi toko mebel Van de Pol. Awalnya gedung itu bernama Djawa Hokokai.
Kemudian di salah satu ruangannya pada tanggal 17 Agustus 1945, jadi tempat pembacaan Proklamasi oleh Mr Wongsonegoro.
"Usai dibacakan, peserta rapat meneriakkan Merdeka, menyanyikan Indonesia Raya dan meneriakkan "Hidup Bung Karno, Hidup Bung Hatta, Hidup Indonesia", ungkap Johanes saat dihubungi Selasa 5 November 2024.
Lebih lanjut Johanes menjelaskan saat itu Mr Wongsonegoro sebagai Fuku Syuutjookan atau Wakil Residen Semarang yang sedang memimpin rapat Komite Persiapan Indonesia Merdeka.
Baca Juga: Dampak Pailit, Ribuan Buruh Anak Perusahaan Sritex di Semarang Kena PHK