Eddy dan jajarannya masuk ke rutan ini sekitar bulan Oktober 2023. Kala itu, tempat ini masih ditutup oleh seng karena lama dikosongkan.
Ketika dia datang, benar-benar seperti bangunan tua yang terbengkalai; dipenuhi belukar dan sampah berserakan di mana-mana. Di belakang, bangunan-bangunan tua bekas penjara tampak masih berdiri kendati menunggu waktu untuk ambruk.
"Kami kemudian bersihkan lingkungan ini dan tempati kembali. Lalu untuk saat ini kami masih renovasi dan revitalisasi bangunan tuanya," ungkapnya.
Sebagai penghuni bangunan tua, Eddy paham betul berbagai kejanggalan yang dia temui. Hantu tanpa kepala yang menakut-takuti Kus tadi adalah salah satunya.
Memasuki bulan Maret 2024, pegawai baru berdatangan. Untuk mengetes pegawai baru, Eddy mengintruksikan mereka untuk jaga malam meski waktu itu tidak ada napi.
Baca Juga: Kisah Perias Jenazah di Semarang: Teman Akrab Orang Meninggal, Bikin Cantik sebelum Pergi Selamanya
Saat jaga malam, HT para petugas jaga berisik dan timbul suara-suara perempuan.
"Masalahnya. Rutan ini khusus untuk pria," ungkapnya.
Khusus untuk lantai 3 tadi. Tepatnya berada di Gedung Yudhistira. Gedung ini yang saat ini jadi tumpuan menampung para napi.
"Nah, kalau ada napi bandel kami hukum di lantai 3. Mereka pasti takut (dengan hantu tanpa kepala)," ujar Eddy.
Tidak hanya itu, di lain hari petugas juga sering diperlihatkan langsung dengan sesosok penampakan dengan wujud jelas.
Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Semarang Hasan Habibi juga punya pengalaman horor.
Ketika Hasan hendak mengawasi lapas, di kejauhan, ujung paling timur, dimana blok-blok tua penjara masih berdiri, ada sosok melayang-layang dengan rambut panjang.
"Dan dia dada-dada," kata Hasan sambil terkekeh.