semarang-raya

Pelajar di Semarang Tetap Boleh Laksanakan Study Tour, Pemkot Beri Persyaratan

Minggu, 9 Maret 2025 | 19:59 WIB
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng saat berdiskusi dengan Dinas Pendidikan. Agustin perbolehkan pelajar Semarang Study Tour. (Pemkot)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Usai terjadi insiden kecelakaan beberapa waktu lalu, banyak daerah khususnya Provinsi Jawa Barat yang melarang kegiatan study tour.

Meski demikian, Pemerintah Kota Semarang tidak ikut menerapkan aturan itu. Namun kendati tidak melarang, Pemkot memberi persyaratan khusus.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menyatakan pelajar tetap boleh menggelar study tour namun dia memberi persyaratan kepada Dinas Pendidikan.

"Saya sudah minta kepada Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) supaya study tour tetap diperbolehkan. Tapi dengan persyaratan yang strict demi safety," ucap Agustina, Jumat 7 Mare t 2025.

Baca Juga: Rekomendasi Buah-Buahan yang Baik Dikonsumsi Saat Sahur dan Buka Puasa untuk Tambah Energi Selama Berpuasa

Kemudian Agustina menambahkan sudah mendorong Disdik untuk membuat kajian khusus.

Kajian itu untuk menekankan aspek keselamatan bagi sekolah yang ingin melakukan kegiatan tersebut.

"Harus ada perjanjian kalau dilakukan study tour harus safety," paparnya.

Di sisi lain, Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengakui mendapat masukan dari pengamat terkait pelaksanaan outing class atau study tour.

Baca Juga: Safari Ramadhan 1446 H Yayasan Cinta Dhuafa Kendal akan Digelar di 7 Tempat

Kegiatan di luar sekolah tersebut setidaknya harus terdapat pembelajaran yang bisa dipetik para siswa.

"Outing class sebenarnya tidak perlu jauh-jauh ke luar kota. Cukup dilaksanakan di dalam kota. Apa sih yang mau dipelajari, misal mau belajar tentang lingkungan. Maka bisa belajar di pantai Tambaklorok dan misal belajar sejarah bisa ke Lawang Sewu," ungkap Bambang Pramusinto.

Selain itu Bambang juga menyayangkan jika kegiatan di luar sekolah sampai membebankan orang tua siswa. Pasalnya tidak semua orang tua memiliki kondisi perekonomian yang cukup.

"Kami mengharapkan adanya kajian misal sekolah mau mengadakan kegiatan study tour. Nilai study-nya dimana? Kalau perlu sekolah persentasi dulu kepada kami," terangnya.

Halaman:

Tags

Terkini