Agil menjadi yang paling parah kondisinya. Saat pingsan, ia mengalami napas tersengal-sengal, lemas, dan matanya tertutup. Sementara itu, Yardaan dan Grace akhirnya sadar setelah mendapat pertolongan dari pelatih.
Melihat kondisi Agil yang semakin memburuk, tim pelatih segera membawanya ke RS Primaya Kedungmundu, Semarang. Ia langsung masuk ke ruang ICU, tetapi tak lama kemudian, tepatnya pukul 22.44 WIB, dokter menyatakan Agil meninggal dunia.
Keesokan harinya, jenazah Agil dibawa pulang ke kampung halamannya di Boyolali untuk dimakamkan.
Selain itu, investigasi juga akan mengungkap apakah ada faktor medis lain yang menyebabkan kondisi Agil memburuk hingga berujung pada kematiannya.
Tim investigasi dari PBTI, Pengprov TI Jateng, serta pihak militer dan tenaga medis akan terus bekerja untuk memastikan penyebab kematian atlet muda berbakat ini.