semarang-raya

Di Antara Bara Api dan Abu Kremasi

Kamis, 19 Juni 2025 | 13:50 WIB
Martono, petugas kremasi di Krematorium Kedungmundu Semarang. Martono sudah bekerja selama 32 tahun. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Di momen ini, bisa dibayangkan betapa sedihnya mereka. Seseorang yang mungkin sudah hidup bersama bertahun-tahun atau pernah waktu-waktu yang spesial, harus begitu saja dimusnahkan dengan api.

"Ada yang nggak tega memencet dan malah menangis. Akhirnya diwakilkan saya," katanya.

Di sisi lain, Pengelola Krematorium Kedungmundu, Ardi menuturkan alasan orang melakukan kremasi adalah bagian dari tradisi keagamaaan.

Untuk setiap pelayanan kremasi harganya berbeda tergantung dari ketebalan peti yang digunakan.

Harga paling murah adalah pada kisaran Rp 5 juta, itupun untuk peti bayi. Lalu yang paling mahal adalah Rp 28 juta untuk peti dengan ketebalan 10 cm.

"Ketebalan peti juga mempengaruhi bahan bakar pembakaran kami," ucapnya.

Sebagian besar, kremasi tidak secara langsung berhubungan dengan keluarga yang berduka, tetapi ditangani oleh agensi pelayanan duka. Kalau di Semarang agensi itu seperti Bambang Purnomo, Arimathea, Tabitha, Budi Kasih dan Santa Maria.

Tetapi, dia juga melayani secara perorangan atau yang tidak mampu.

"Dengan catatan ada surat keterangan RT-nya," tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini