“Sekarang, ada yang menjaga kami, memberikan rasa aman saat kami berlayar.”
Asuransi IFG menjadi jaring pengaman yang merangkul mereka dalam ketidakpastian. Premi yang terjangkau dan proses yang mudah membuat perlindungan ini bukan hanya mimpi, melainkan kenyataan yang dapat disentuh dan dirasakan. Saat perahu rusak atau hasil tangkapan gagal, nelayan tak lagi harus menanggung sendiri beban itu. Ada tangan yang siap membantu, ada pelukan perlindungan yang meredakan keresahan.
Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menjelaskan bahwa kehadiran IFG tidak hanya soal bisnis, melainkan tentang membangun kepercayaan yang tumbuh dari literasi yang nyata dan aplikatif. “Kami ingin asuransi hidup bersama masyarakat, menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari,” ucapnya.
Lebih dari sekadar perlindungan, IFG menjalin kolaborasi luas dengan berbagai pihak, dari BUMN hingga swasta dan pemerintah daerah, membentuk simfoni gotong royong yang menguatkan inklusi keuangan. Di tengah gelombang perubahan ekonomi dan sosial, sinergi ini menjadi jangkar yang menambatkan harapan nelayan.
Di balik setiap tetes peluh mereka, kini terselip rasa tenang yang lahir dari keyakinan bahwa jika badai datang menghantam, mereka tidak sendiri. Ada IFG yang berdiri di belakang, menjaga, dan merawat mimpi-mimpi nelayan untuk kehidupan yang lebih baik.
Di Pantai Utara Semarang, di antara riuh ombak dan desir angin laut, lahirlah kisah baru, kisah tentang harapan yang tak pernah padam, tentang perlindungan yang lahir dari hati, dan tentang nelayan yang kini berlayar bukan hanya dengan perahu, tapi juga dengan rasa aman yang menguatkan langkah mereka menatap masa depan. ***