semarang-raya

Mahasiswa dan Alumni Untag Datangi Polda Pasca Kematian Dosen, Minta Transparansi Pemeriksaan

Rabu, 19 November 2025 | 20:11 WIB
Mahasiswa dan alumni Untag mendatango Polda Jateng untuk menuntut transparansi pemeriksaam kasus dosen tewas di hotel. (Istimewa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Puluhan mahasiswa dan alumni Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang mendatangi Mapolda Jawa Tengah, Rabu 19 Agustus 2025.

Kedatangan mereka merupakan bentuk desakan agar kasus kematian salah satu dosen mereka, D atau akrab disapa Levi (35), diusut tuntas dan transparan.

Dari informasi yang didapat, para mahasiswa mengenakan almamater biru dongker dan membawa poster besar bertuliskan “Justice for Levi”.

Mereka berjalan dari halaman depan Mapolda menuju Gedung Borobudur, tempat audiensi berlangsung. Di dalam ruangan, foto mendiang Levi dipajang di meja jajaran pejabat Polda Jateng. Para mahasiswa duduk berhadapan langsung dengan pihak kepolisian.

Baca Juga: Berapa Perkiraan UMK Tegal 2026? Ini Analisis Lengkap dari Dua Skenario Kenaikan

Dalam audiensi tersebut, mahasiswa menyampaikan sejumlah kejanggalan yang mereka nilai belum terjawab terkait kematian Levi di sebuah hotel kawasan Gajahmungkur. Saat ditemukan, Levi berada satu kamar dengan seorang pria yang merupakan saksi kunci, AKBP B.

“Ada kejanggalan kematiannya. Kami dengar Bu Levi punya riwayat penyakit, tapi di TKP beliau ditemukan dalam posisi tanpa busana. Hubungan antara Bu Levi dan saksi kunci ini juga kami belum tahu,” ujar Antonius Fransiscus Polu, perwakilan mahasiswa Untag.

Fransiscus menuturkan, selama ini Levi hanya diketahui mengidap darah tinggi. Namun, informasi yang mereka terima masih simpang siur.

“Terkait dugaan aktivitas berlebih yang menyebabkan jantungnya pecah, itu juga tidak dijelaskan. Yang bikin janggal, posisinya tergeletak di lantai dan bugil. Jadi kami benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi,” lanjutnya.

Baca Juga: Polda Jateng Periksa Perwira Polisi di Kasus Kematian Dosen di Kamar Hotel Semarang

Mahasiswa juga mempertanyakan jeda waktu antara saat saksi mengetahui Levi tergeletak dan waktu laporan dilayangkan ke Babinsa.

Selain itu, mereka menyoroti keterangan bahwa Levi dan saksi kunci tercantum dalam Kartu Keluarga yang sama.

“Jeda waktunya lama. Lalu soal KK juga satu alamat. Kita sampai sekarang nggak tahu hubungannya apa,” ucapnya.

Menurut mahasiswa, Levi dikenal sebagai sosok dosen yang ramah, tidak pernah mengeluh, dan jarang menunjukkan masalah pribadi.

Halaman:

Tags

Terkini