AYOSEMARANG.COM -- Seluruh kepala daerah di Provinsi Jawa Tengah diminta tetap berada di wilayahnya selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Instruksi tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam rapat koordinasi bersama Forkopimda Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin 8 Desember 2025.
Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan wilayah serta kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana pada masa libur panjang.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Cuaca Ekstrem Melanda Pulau Jawa dari 29 Desember–10 Januari
"Surat edaran dari Menteri Dalam Negeri untuk tidak meninggalkan tempat (wilayah) selama Nataru itu ada. Berlaku sampai selesai tahun baru," katanya, dikutip Ayosemarang.com, Selasa 9 Desember 2025.
Dalam rakor tersebut, para bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota se-Jawa Tengah diminta tidak mengajukan izin, termasuk perjalanan ke luar negeri.
Pengecualian hanya diberikan untuk urusan dinas yang sifatnya mendesak dan berkaitan dengan koordinasi antardaerah.
Gubernur Luthfi menekankan pentingnya kehadiran kepala daerah di wilayahnya selama Nataru. Selain menjaga kondusivitas, keberadaan kepala daerah dinilai krusial dalam merespons cepat jika terjadi situasi darurat.
Baca Juga: Tiga Tambang Bermasalah di Banyumas Dilaporkan ke Gubernur Jateng, Luthfi Perintahkan Satgas Khusus
Ia juga mengingatkan seluruh pemerintah daerah untuk meningkatkan mitigasi bencana. Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masih terdapat potensi hujan dengan intensitas tinggi selama periode Nataru.
Luthfi berharap kesiapsiagaan bisa ditingkatkan agar kejadian bencana seperti di Kabupaten Cilacap dan Banjarnegara tidak terulang.
Menurutnya, penanganan bencana sudah memiliki mekanisme jelas melalui Standar Operasional Prosedur (SOP). Setiap kepala daerah diwajibkan menerapkan SOP tersebut ketika bencana terjadi.
“Pada saat tanggap darurat maka yang dilakukan membentuk Satgas," pungkasnya.