SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Pemprov Jateng ikut berupaya mengatasi permasalahan banjir di Kota Semarang khususnya yang terjadi di Dinar Indah dan Rowosari, Selasa 21 Februari 2023.
Keterlibatan Pemprov Jateng ini dilakukan karena banjir di Kota Semarang juga berkaitan dengan Kabupaten Semarang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Sumarno, Sekda Pemerintah Provinsi Jateng menyampaikan banjir ini adalah problem yang berulang kali dan terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Babon dan Sungai Mluweh.
Baca Juga: Kota Semarang Mulai Terapkan KTP Digital, Permudah Pelayanan Kependudukan
Untuk banjir di Dinar indah, menurut Sumarno tidak hanya masalahnya Kota Semarang saja tapi juga berawal dari hulu.
"Jadi kami undang untuk berkoordinasi untuk penanganannya secara bersama itu baik dari kabupaten, kota, maupun dari BBWS," katanya.
Dalam rapat bersama itu pihaknya meminta identifikasi permasalahan apa yang sebetulnya dialami.
Dari semua pemaparan, Sumarno menyimpulkan bahwa yang menjadi benang merah banjir adalah penataan tata ruang.
Baca Juga: Derita Warga Perumahan Dinar Indah Semarang di Tengah Ancaman Banjir, Tidak Pernah Bisa Tidur Tenang
"Kami tadi minta identifikasi sebetulnya problemnya seperti apa sih, Kabupaten Semarang misalnya sudah kami minta untuk mengatasi trouble ini kan biasanya berawal dari tidak patuhan dari masalah RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) terkait masalah tata ruang," katanya di Kantor Gubernur Jateng.
Kemudian Sumarno juga memberi pesan khusus ke Kabupaten Semarang untuk memperhatikan pengelolaan tata ruang.
"Karena tata ruang ini kalau tidak kita patuhi pasti berdampak ke masalah-masalah lingkungan. Alhamdulillah dari kabupaten dari Dinas Lingkungan Hidup juga hadir, kami juga mohon untuk masalah lingkungan," katanya.
Sedangkan dari BBWS dia berpesan agar memperbaiki Daerah Aliran Sungai (DAS) dari hulu sampai hilir.
Baca Juga: Gajah Semarang Zoo Mati, BKSDA Tegaskan Tak Ada Eksploitasi