“Nantinya air yang diminum itu rasanya akan berbeda-beda. Tergantung isi hati kita,” kata Singgih
Pondok rehabilitasi At Tauhid ini didirikan oleh KH Muhammad Sastro Sugeng Al Haddad yang meninggal pada 2018 lalu.
Saat ini At Tauhid diteruskan oleh ketiga anaknya, Singgih Aris Nugroho, Singgih Yongki Nugroho, dan Singgih Pradipta.
Selain terapi, At Tauhid juga punya bimbingan khusus yang berbasis sosial, spiritual, fisik, dan keterampilan. Kata Singgih para pasien di sini tidak hanya disembuhkan, tapi juga dididik untuk jadi pribadi yang baik dan soleh.
Baca Juga: 10 Sekolah Kedinasan Bagi Lulusan SMK Peluang Lolos BESAR Untuk Semua Jurusan
“Jadi setelah keluar nanti tidak kambuh lagi dan berguna bagi masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan selama bulan Ramadhan ini, Singgih mengungkapkan jika santrinya diarahkan untuk semakin mempertebal keimanan.
Agenda Ramadhan di At Tauhid ini tidak berlangsung saat bulan puasa saja, tapi sebelumnya juga sudah dilakukan.
Misalnya saja pada beberapa waktu yang lalu malam Nifsu Sya’ban mereka melakukan pengajian Manakib dan mandi malam.
Baca Juga: Resmi DIBUKA! Pendaftaran Taruna Akpol Tahun 2023, Cek Syarat dan Cara Daftar di Sini
Setelah melakukan ritual itu, para anggota pondok melakukan ziarah ke makam wali dan kyai besar yang ada di Kota Semarang dan kabupaten.
"Misalnya saja Kyai Haji Soleh Darat, Kyai Saridin atau Mbah Syech Jangkung, kemudian Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, dan beberapa Kyai lainnya di Purwodadi," pungkas Singgih.***