KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Warga Desa Curugsewu Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, membersihkan saluran irigasi dan sumber mata air dalam tradisi merti desa dan kembul bujana.
Tradisi ini suatu wujud rasa syukur warga desa atas keberkahan dan keselamatan yang telah diberikan Sang Pencipta.
Merti desa dilaksanakan setiap bulan suro atau muharam, warga membersihkan makam para leluhur kemudian dilanjutkan susuk wangan atau membersihkan semua saluran irigasi yang mengairi sawah warga desa Curug Sewu.
Baca Juga: Kendala Transformasi Digital Pelaku UMKM Perlu Diatasi Agar Bisa Bersaing di Pasar Global
Setelah selesai secara bersama sama warga menggelar ritual berupa tumpeng dan ingkung ayam serta jajan pasar.
Setelah dilakukan doa bersama makanan dimakan bersama sama seluruh masyarakat desa Curug Sewu di dekat bendungan.
Sebelum menyantap tumpeng bersama sama , sesepuh desa memasukan beberapa hasil bumi dan ikan asin yang disebar ke dalam bendungan.
Itu merupakan bentuk syukur selama ini petani di desa setempat diberikan sehat dan semua tanaman yang ditanam mendapat air dari bendung tersebut.
Baca Juga: Bersabar dan Bersyukur dalam Kondisi Apapun Adalah Kunci Capai Kebahagian
Tokoh masyarakat Utomo mengatakan, budaya merti desa merupakan budaya turun temurun dari nenek moyang.
“Sehingga budaya ini dianggap tidak melanggar aturan agama maka tetap dilestarikan sampai sekarang,” katanya Jumat 4 agustus 2023.
Tokoh masyarakat lainnya Kharen Pujarisma sangat mengapresiasi tradisi merti desa ini. Pasalnya selain sebagai bentuk syukur juga membersihkan saluran air yang dipakai mengairi sawah.
“Tradisi ini sekaligus menjaga saluran irigasi agar tetap terjaga sehingga jika airnya lancar tanaman pasti tumbuh subur dan hasilnya pun juga baik,” ujarnya.
Sementara Sekretaris Desa Curug Sewu, Suparman menyatakan tradisi ini dilakukan seluruh warga sebagai bentuk syukur pada tuhan yang maha esa.