KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Seringnya madrasah atau pondok pesantren yang menggelar panggung selama bulan Muharam mendapat kritikan dari Wakil Ketua PCNU Ahmad Tanthowi.
Saat Pengukuhan Pengurus LP Maarif NU Kabupaten Kendal Masa Khidmat 2023-2028 di gedung DPRD Kendal Sabtu 5 agustus 2023, Ahmad Tanthowi mengkritisi banyaknya kegiatan di panggung-panggung selama di madrasah.
“Akan lebih bermanfaat jika dipergunakan untuk diskusi dengan mengundang ahlinya. Jangan sampai kepala sekolah atau madrasah kyai pondok sibuk di panggung-panggung agar pondok tidak bubar. Nasib generasi muda kedepan ada di tangan LPMNU yang bergerak di bidang pendidikan,”terangnya.
Baca Juga: HASIL AKHIR RRQ vs Geek Fam MPL ID S12 Sabtu 5 Agustus 2023, Pantau di Sini Siapa Pemenangnya
Dikatakan yang berani mengaku sebagai pengurus LPMNU, harus berani juga membuktikan bahwa anak dan keluarganya juga bersekolah di LP Maarif NU. “Kami akan melakukan penelitian berapa anak NU yang bersekolah di lingkungan LP Maarif NU,” imbuhnya.
Dalam pengukuhan pengurus LPMNU Kendal juga dilaksanakan melaunching Aplikasi Sistem Informasi Maarif Nahdlatul Ulama Kendal (Si Manuk).
Ketua LPMNU Kabupaten Kendal, A Khoiron menyampaikan data apapun terkait sekolah atau madrasah dan pengelola ada di aplikasi Si Manuk.
“Dalam tata kelola LP Ma'arif yang dikeluarkan oleh PBNU, disamping ada pelantikan Ketua LPMNU Kabupaten ada juga pengukuhan pengurus oleh LPMNU satu tingkat di atasnya,” ujar Khoiron.
Dari data yang ada jumlah sekolah atau madrasah yang dikelola LP Maarif NU Kabupaten Kendal sebanyak 140 sekolah. Terdiri dari 76 MI, 31 MTs, 11 SMP, 5 SMA, 8 SMK dan 10 MA yang semuanya sudah menggunakan nomenklatur NU.
“Dan ini baru satu-satunya di Jawa Tengah, surat keputusan kepala sekolah atau madrasah di Kendal ditandatangani oleh Ketua LPMNU,” imbuhnya.
Baca Juga: Lolos Seleksi Audisi, 11 Atlet Resmi Bergabung PB Djarum
Sedangkan Ketua DPRD Kabupaten Kendal Mohamad Makmun berharap pengurus yang baru dikukuhkan bisa memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Kendal.
“Kami sangat mengapresiasi LPMNU yang menjadi tulang punggung dan ujung tombak dunia pendidikan. Saat ini sekolah negeri tidak mampu menampung semua siswa sehingga peran LPMNU sangat penting,” terangnya.
Sesuai amanat UUD salah satu tujuan bernegara adalah pendidikan untuk itulah mandat 20 persen anggaran untuk pendidikan serasa belum cukup.